Wednesday 4 March 2015

Seberapa kenal dengan diri sendiri?




Materi kuliah Komunikasi Antar Pribadi (KAP) sepertinya sayang kalau saya simpan sediri. Bagi saya menarik sekali untuk dibahas disini karena ini sanat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Itulah serunya kuliah di komunikasi, sangat aplikatif materinya. Btw, materi hari ini tentang "SELF" tapi tentu saya tidak membahas semuanya, hanya bagian yang paling menarik aja. Sebenarnya menarik semua, tapi yaa capek yang nulis dan yang baca juga. :)
Oke saya akan bercerita mengenai konsep diri. Pernah gak sih kamu bingung menjawab ketika ada yang bertanya menurutmu kamu orangnya seperti apa? Kalaupun kamu bisa menemukan sebuah kata yang menggambarkan dirimu sendiri, coba pikir lagi apakah itu benar-benar kepribadianmu atau jangan-jangan hanya "kata orang? 


KONSEP DIRI
Gambaran tentang diri kita mencakup psikologis atau fisik, kelebihan/kekuarangan, sifat, kelebihan, dll. Konsep diri ini bisa kita dapat dari citra orang lain, perbandingan sosial, ajaran atau norma budaya, dan interpretasi/evaluasi diri kita sendiri. 
  • Citra atau gambaran orang lain kadang kala pada sisi positifnya bisa membantu kita dalam memahami diri kita sendiri. Contohnya, beberapa bulan lalu temen saya ada yang tanya:"menurut kamu aku orangnya seperti apa sih". Saya bilang kamu dewasa bla bla bla bla. Dia jawabnya malah "masak iya sih kayak begitu? mungkin karena sudah bawaan jadi aku gak sadar melakukan itu." Nah ini tandanya dia memahami konsep dirinya melalui pandangan saya. 
  • Perbandingan sosial, ini terjadi ketika kita berada di suatu kelompok/masyarakat kemudia kita membandingkan/dibandingkan dengan orang lain. Contohnya, Kamu pernah gak sih dibandingin sama kakak, adik, anak tetangga, sepupu, cucu mbah yang lain, bahkan orang lewat sekalipun. haha. Ini bisa oleh orang lain atau diri kita sediri, seperti contoh yang sudah saya sebut merupakan perbandingan dari orang lain. Kalau yang oleh diri kita sendiri biasanya kita punya standar tertentu atas diri kita (katakanlah sabar), kemudian saat berada dengan orang lain ternyata ada orang yang sudah melewati standar anda alias ada yang lebih super sabar. Maka anda disitulah terjadi society comparison, bisa jadi kesimpulannya ternyata saya belum cukup sabar.
  • Ajaran atau norma budaya. Ini berkaitan dengan latar belakang lingkungannya dimana dan bagaimana dia dibesarkan dan menerima sosialisasi. Contoh, temen saya pernah nanya:" Mamamu orangnya gimana?". Saya jawab:" menurutmu kalau anaknya kayak gini, kira-kira orang tuanya seperti apa?". Anak akan cenderung meniru perilaku orang tuanya, atau bisa juga lingkungan yang lebih luas. Seperti gaya hidup sederhana, karena lingkungan sekitar desa masih snagat sederhana. Disitulah kita merujuk bahwa kepribadian seseorang salah satunya dipengaruhi oleh sosialisasi dari lingkungannya. That's why, it is so dangerous for children who live in red area like prostitution.
  • Evaluasi atau intrepretasi diri kita sendiri. Kita berusaha menilai diri kita sendiri dengan mengevaluasi yang sudah-sudah atau mengintepretasikan apa yang kita miliki/alami. Saya sih sering banget melakukan ini, karena menurut saya ini sangat efektif untuk mengendalikan diri sendiri. Contohnya, saya mencoba berbicara dengan diri sendiri, merenung, instropeksi atas kacaunya manajemen waktu akhir-akhir ini. Setelah saya intropeksi lagi ternyata saya terlalu terlalu pemikir, banyak galau, dll. haha

KESADARAN DIRI. 
Pengetahuan tentang diri kita, salah satu caranya dengan Johari window.

Coba pikirkan ruang mana yang paling cocok dengan kita?
1. Open. Semua yang kita tahu tentang diri kita juga orang lain ketahui.
     Contoh: Ada orang yang sangat terbuka dengan orang, dia menampilkan dan bersikap sebagaimana dia sebenarnya. Sehingga orang benar- benar tahu dia. Tapi jarang ya yang bisa totally openned. 
2. Blind. Kita tidak menyadari sesuatu tentang diri kita tapi orang lain tahu tentang itu.
   Contohnya kayak temen saya yang pertama tadi ya.
3. Hidden. Hanya kita yang tahu, dan sengaja membuatnya tidak diketahui orang lain.
   Saya sih mikirnya saya lebih besar di posisi ini, tipe orang pemikir biasanya jarang bisa terbuka dan dengan leluasa bertindak, sehingga pasti lebih banyak dipendam sendiri. 
Contohnya: Saya sebenarnya tahu kamu sedang berbohong dan mengarang cerita, tapi ya sudah cukup tau aja daripada merusak hubungan kita. Kamu pasti tidak mengira, saya stalking kamu sejauh itu. 
4. Unknown. Baik kita atau orang lain juga tidak tahu tentang diri kita. 
   Kita tidak tahu orang juga tidak tahu, contohnya kita dan orang lain sama-sama gak tahu berapa butir nasi yang kita makan setiap hari atau berapa kata yang kita ucapkan dalam sehari.

HARGA DIRI/SELF ESTEEM
Nilai yang kita tempatkan pada diri kita. Kalau menurut materi di kelas, ada beberapa cara untuk meningkatkan harga diri:
  • Mengurangi persepsi yang buruk tentang diri sendiri
  • Berinteraksi dengan orang-orang yang menyenangkan
  • Fokuskan diri pada kegiatan yang mendatangkan kesuksesan
  • Senantiasa mengingatkan diri kita untuk sukses
  • Fokuskan diri untuk merasa nyaman/utuh dengan apa yang dimiliki.
Harga diri sangat erat kaitannya dengan persepsi kita, saat kamu gagal lalu kamu menganggap hidup tak berguna lagi apalagi sampai depresi bunuh diri berarti kamu menilai dirimu nol. Tapi jika kamu masih percaya kamu bisa sukses dengan jalan lain atau kamu memikirkan nanti bagaimana orang lain, kamu masih memberikan sedikit nilai untuk orang lain. Terus tiba-tiba keinget semalem baru dengerin lagu coldplay-fix you, (abaikan, maafkan). haha.

 Btw, perlu diingat disini bahwa kata-kata itu punya power yang bisa memberikan stimuli terhadap penilaian diri kita. Kalau ada orang bilang kata-kata adalah doa ya benar. Itulah sesuatu yang kita pikirkan, percayai dan perjuangkan. Gunakan kata-kata yang positif yang akan berpengaruh pada stimulus syaraf kita. Menurut saya ini cukup efektif, saya selalu bilang pada diri saya sendiri:" No body can steal your happiness. You are still young, beatifull and talented, you have a long time to have better." Begitupun di cermin saya ada tulisan menyemangati diri saya sendiri. Setelah beres dengan diri saya, hal positif itu akan terbawa ke interaksi kita, Saya senang memberikan ucapan untuk seseorang dan saya selalu niat bikinnya. Ketika orang menunjukkan dia peduli dengan kita, seharusnya penilaian kita terhadap diri kita juga meninggkat. It is proven by theory number 2.
Oh ya, there is an inspiring video that related with this topic. The Power of Words 2: Change Your Words, Change Your World





Share:

0 comments:

Post a Comment