Saturday 12 August 2017

(di)JODOH(kan) - part 2





Oke akhirnya saya shalat istikharah beneran malam itu. Meskipun jauh dari kata benar, karena saya juga baru belajar dan ini untuk pertama kalinya tapi saya niatkan bener-bener Lillahi ta'ala. Saya sekuat hati pasrah, tidak boleh berpihak, jadi netral bener-bener memohon petunjuk Allah. Sebelumnya saya baca-baca dulu artikel dari google, juga lihat youtube tentang tuntunan shalat istikharah. Ini jelas bukan perkara main-main, jadi saya juga bener-bener serius melakukan.

Soal istikharah, banyak orang yang menyakini bahwa jawaban istikharah lewat mimpi. Namun dari tausiyah Ustadz-Ustadz yang saya dengar, sebenarnya tidak ada tuntunan yang menjelaskan demikian. WaAllahu a'lam, bisa benar bisa salah. Jawaban istikharah bisa juga kemantapan hati pada satu pilihan. Namun hakikatnya istikharah adalah meminta petunjuk dari Allah, sehingga harus yakin bener-bener sama Allah. Kalau kita gak mimpi, bukan berarti Allah gak kasih tanda-tanda, barangkali kita ya kurang peka. Jika seperti itu, ambil aja keputusan yang menurut kita terbaik, insyaAllah dan semoga Allah Ridho sebab kita sudah istikharah. Jika saya salah mohon di koreksi. 



Lalu apa jawaban dari istikharah saya? Sungguh kebenaran hanya milik Allah, sekali lagi kalau pemahaman saya salah mohon diluruskan. Saya baru istikharah sekali, tapi rasanya sudah diberi kemantapan hati pada satu keputusan. Allah sebaik-baiknya pengatur memang, sebab setelahnya ternyata saya berhalangan sehingga belum bisa istikharah lagi. Entah pertanda atau hanya sekedar bunga tidur, tapi yang jelas begini mimpi saya
Saya sedang menulis di suatu masjid yang entah itu dimana, kemudian datang adik saya yang sekarang sedang nyantri. Saya bilang ke dia  "ini lo bolpoinnya enak". Dia jawab "Padahal aku mau belikan itu, ternyata kamu udah beli sendiri". 

Sebenarnya apalah kita kok percaya mimpi, sebab kita manusia biasa yang mungkin mimpi hanya sebatas bunga tidur saja. Beda dengan Nabi yang mimpinya bisa jadi wahyu dari Allah. Tapi ya gimana ya, kayak dalam hati masih mikir jangan-jangan ini jawabannya. Kalau kayak gitu, sepertinya kok jawaban istikharah saya gak mengarah ke dia. Apalagi besoknya kayak saya sama sekali gak ada hasrat, kalau sebelumnya masih mikir "ya siapa tahu agamanya lebih bagus". Setelah istikharah bener-bener sama sekali gak ada pikiran kayak gitu, gak ada greget sahutnya sama sekali.

Saya bilang ke Mama soal itu, awalnya Beliau bilang ya coba di Istikharahi lagi jangan sekali. Tapi setelah saya cerita semuanya, Mama sepertinya mulai mikir hal yang sama. Alhamdulillah Mama insyaAllah juga ridho dengan keputusan saya untuk tidak melanjutkan. Bahkan saya juga menjelaskan tentang kondisi yang sesungguhnya, mungkin sudah saatnya terbuka ke Mama. 

WaAllahu a'lam, yang muncul di mimpi itu adalah adik saya, ini ada makna tersendiri bagi saya. Kemudian disitu dia mau ngasih bolpoin ke saya, tapi ternyata saya sudah punya sendiri. Kalau boleh dihubungkan, sekarang ada orang yang berniat baik mau menjodohkan saya namun ternyata saya sudah punya pilihan sendiri. Tapi sekali lagi, ini murni asumsi saya pribadi, hamba yang fakir ilmu, banyak salah dan dosa, mohon diingatkan kalau salah.

Seseorang, siapa itu? honestly, ada sebuah nama yang sering saya sebut dalam doa, Allah yang menumbuhkan perasaan jadi selagi belum bisa dipersatukan, lebih baik kepadaNya juga saya kembalikan. Hubungan saya dan dia hanya sebatas teman, seperti yang sudah saya tulis sebelumnya bahwa tidak ada ikatan kecuali pernikahan. Allah yang menumbuhkan, Allah yang menjaga dan biarkanlah Allah juga yang membimbing kita untuk bersatu dalam ikatan yang diridhoiNya.

Semoga Allah memberikan kita semua jodoh terbaik dunia akhirat di waktu yang tepat. Rabbana hablana min azwaajina, wa dzurriyyatina qurrata a'yuniw, waj'alna lil muttaqiena immaa. Aamiin ya Robbal alamin. 



---------------------------------Selesai-------------------------------------------



Share:

0 comments:

Post a Comment