Tuesday 16 September 2014

Dear my future Someone

Akhir-akhir ini hasratku untuk menulis tentang masalalu besar sekali , niatku sederhana supaya mereka yang kini masih terjebak dimasalalunya kembali punya keyakinan bisa lepas dari itu semua. Tapi aku menyadari niat baikku mungkin tidak cukup baik untuk perasaan orang di masa depanku. Akhirnya aku membuat status di facebook :”aku sedang berusaha berhenti menulis tentang masalaluku untuk menjaga perasaan siapapun yang ada di masa depanku.” 

     Aku tidak mungkin sanggup melihatnya bersedih karena tulisan-tulisan di blogku tentang masalaluku. Bagaimana caraku mengelak sementara blog akan terus ada kecuali aku menutup akun pribadiku. Rasanya tidak akan ada alasan yang mampu membenarkan posisiku, termasuk niat baikku. Maka dari itu, sekarang aku belajar untuk tidak lagi menulis tentang masa laluku. Jangan sampai aku melukai dia dengan tulisan-tulisanku, sementara dia bersusah payah menjaga perasaanku. Jika senyum bisa memberikan kebahagiaan, kenapa harus mengundang kesedihan dalam penyesalan.

       Meskipun aku belum tahu untuk siapa perasaan itu ku jaga, tapi bukankah semuapun akan sakit jika tahu orang terkasihmu pernah berjuang untuk cinta yang lain. Bagaimana rasanya ketika kamu tahu orang yang ada disampingmu setiap kamu membuka dan menutup mata justru masih memikirkan orang lain? ini tentu sangat mengecewakan. Tapi tenanglah, ketika aku sudah memilihmu aku pastikan semua untukmu. Meskipun ada kalanya aku belajar dari masalalu tapi bukan berarti aku harus selalu mengingat masalaluku.  Jika nanti tiba-tiba aku teringat masalaluku , tolong ingatkan aku bahwa definisi kita adalah aku dan kamu, bukan aku dan dia. Jika suatu saat aku terlalu lama melihat kebelakang, tolong ingatkan aku bahwa ada orang yang sangat mencintaiku di hadapanku.

        Setiap tindakanku kini akan berproyeksi ke masadepanku dan masadepanmu. Orientasinya bukan lagi masa kini, tapi masadepan. Entah dimanapun kamu berada, entah siapapun kamu, aku percaya kamu juga pasti melakukan hal yang sama untukku. Nanti berbagi ceritalah denganku tentang bagaimana perjuanganmu hingga kamu bisa menghadiahkan kebahagiaan untukku. Aku tentu senang sekali mendengar orang terkasihku bercerita tentang bagaimana usahanya menapaki tangga yang akhirnya mempertemukan kita. Tapi aku berpesan padamu, wanita itu peka sekali perasaannya. Mungkin nanti kamu akan dilema ketika aku bertanya tentang masalalumu, kadang wanita sangat kepo ingin tahu bagaimana masalalumu tapi ketika kamu bercerita justru dia marah entah kenapa atau bahkan cemburunya membabi buta.  



                Sampai bertemu di masa depan yaa J
Share:

0 comments:

Post a Comment