Saturday 20 September 2014

wanita itu gak lemah

Sebererapa sering kamu mendengar wanita meminta kesamaan gender? Ya saya sebagai seorang wanita juga ingin diperlalukan sama dengan kaum adam. Tapi disini yang saya tidak mengerti sebenarnya apa batas kesamaan gender yang dimaksud? Apakah ketika wanita boleh melakukan semua pekerjaan laki-laki itu disebut persamaan gender? Atau saat wanita diperlakukan seperti laki-laki itu sudah disebut persamaan gender?

Saya gak ngerti dengan orang-orang yang menuntut persamaan gender tapi di lain waktu masih melemahkan dirinya sendiri sebagai wanita. Sebenarnya wanita gak selemah itu, sosialisasi masyarakat membentuk sebuah presepsi bahwa wanita itu lemah. Saya bukan fighter sekuat chrish john dan saya juga tidak berotot seperti ade ray tapi saya selalu berusaha meyakinkan diri saya bahwa i'm strong enough. Ketika saya menganggap diri saya kuat, maka itu akan mempengaruhi tindakan.

Ketika saya naik commuter line atau bis saya tidak masalah jika saya harus berdiri sementara ada penumpang laki-laki yang duduk. Dia tidak perlu pura-pura tidur atau bahkan bersusah payah mengalihkan pandangan. Biasa ajalah, harga karcis kita sama , posisi kita sama sebagai penumpang. Tapi kalau dia dengan senang hati memberikan kursinya sementara tidak ada yang lebih membutuhkan kursi itu, barulah saya duduk. Saya pernah naik kereta jatinegara - pasar senen yang kebetulan pas saya naik masih ada bangku kosong, tapi beberapa waktu kemudian bangku penuh dan ada nenek-nenek naik. Sebagai security yang baik, sudah sepatutnya harus mencarikan bangku untuk penumpang yang membutuhkan. Memang ada kursi khusus lansia, ibu hamil , difabel, dsb. Tapi itu semua sudah penuh, akhirnya saya berdiri dan mempersilahkan nenek itu duduk. Neneknya sih biasa aja tapi respon security nya yang membuat saya terenyuh. Dia bilang makasih berkali-kali, mungkin dia dilema kalau harus mengusir orang untuk mencarikan tempat duduk nenek itu.

Tapi sekuat apapun wanita , tetap tidak bisa dia hidup sendiri. Akan ada saatnya dimana saya merasa butuh laki-laki untuk menangkan wanita yang sangat mengedepankan perasaan. Sekuat apapun saya, saya tetap butuh laki-laki untuk memastikan saya aman saat pulang malam terlebih lewat tengah hutan. Tapi bukan berarti saya sampai memaksa teman saya untuk mengantarkan pulang. Saya memang takut jalan sendirian tapi jalan kan bukan tengah hutan itu aja. Do you get the poin? Walaupun wanita tidak sekuat laki-laki tapi wanita juga gak selemah itu untuk selalu bergantung pada laki-laki.

Share:

0 comments:

Post a Comment