Tuesday 23 August 2016

(TIPS) Berdamai dengan keadaan

Selamat malam, apa kabar? :)

Saya, kamu, dan kita semua pasti pernah berada dalam keadaan yang membuat kita seperti hilang haluan. Seperti ombak dilaut yang datang silih berganti, begitupun masalah hidup ini yang terasa datang bertubi-tubi. Tapi untuk posting ini saya mau menulis tentang percintaan. Kita semua sepakat bahwa pengkhianatan, pengabaian dan semacamnya itu menyakitkan. Tapi apakah dengan bermusuhan menjadikan hidup kita tenang? tentu tidak. Pilihan terbaik menurut saya adalah berdamai dengan keadaan, lalu mulailah lagi menjalani kehidupan. Berdamai dengan keadaan bukan berarti melupakan, bisa jadi juga berteman. Apapun itu yang pasti bagaimana membuat kita nyaman.

Berikut beberapa Tips sederhana untuk berdamai dengan keadaan

1. Maafkan
Memaafkan sebenarnya adalah cara untuk menenangkan diri sendiri. Cobalah untuk memaafkan apapun yang telah terjadi. Cukup ini menjadi pembelajaran, lalu buang semua kenangan manis yang pernah tersimpan. Jangan lagi sisakan harapan, sebab kita sulit berdamai dengan keadaan ketika masih ada rasa membutuhkan.

2. Positif thinking
Percayalah bahwa Tuhan tidak mungkin salah dalam menuliskan takdir hambaNya. Jangan terlalu cepat untuk menyimpulkan dari kehidupan yang baru kita jalani sebagian. Sama seperti ke pantai, kebanyakan pantai mengharuskan kita melewati jalanan yang cukup berliku dahulu. Jika anda menyerah dan menyimpulkan dini, maka kesimpulannya yang anda temui hanya sebatas jalanan perbukitan yang berliku. Padahal setelah itu, Tuhan telah menciptakan seindah-indahnya alam untuk kita nikmati. Teruslah berjalan, ikuti saja skenario Tuhan.


3. Mulai (Paksa)
Saya tahu dikhinati itu menyakitkan, tetapi bukankah akan lebih menyakitkan jika kita menghabiskan sepanjang usia kita dengan seorang penghianat. Cobalah paksa diri Anda untuk menerima kenyataan, lalu berlakulah seolah-olah anda baik-baik saja. Jika anda terbiasa diantar-jemput oleh dia, sekarang paksa diri Anda untuk jalan sendiri. Jangan terlalu diratapi, cobalah untuk membuatnya lebih menyenangkan dengan pikiran dan perilaku positif. Misal, dengan pulang pergi sendiri anda bebas mau mampir kemana saja, tanpa takut ada yang marah karena menghabiskan waktu terlalu lama. Kebahagiaan itu pilihan Anda, tergantung dari bagaimana Anda menyikapi sebuah peristiwa. Awalnya mungkin susah, tapi tau-tau anda akan bangga dengan diri Anda sendiri karena ternyata bisa semandiri itu. Lalu berbanggalah, kini Anda telah tumbuh menjadi jiwa yang lebih hebat dan kuat. :D
Share:

Saturday 20 August 2016

Tanda bukan jodoh

Salah satu trending topic remaja usia 20an keatas adalah masalah jodoh. Ya ini penting, tapi memang ada orang yang sudah serius berikhtiar sejak dini namun ada pula yang menempatkan hal lain sebagai prioritasnya saat ini. Bagi saya pribadi tidak ada yang salah antara menikah dini atau menikah nanti, yang terpenting adalah kesiapan Lillahi ta'ala. Apa yang saya tulis adalah dari apa yang saya baca, dengar dan lihat. Jadi semoga ini tidak menjadi curahan hari semata, tapi bisa memberi insight untuk teman-teman yang mungkin sedang ragu.

Sampai sejauh ini saya belum berencana untuk menikah muda, bahkan ketika adik saya yang umurnya satu tahun dibawah saya sudah menikah ya saya tetap dengan apa yang saya yakini. Bukan bermaksud mendikte Tuhan, karena sepenuhnya saya yakin keputusan terbaik ada di tangan Tuhan. Sampai suatu ketika ada seorang laki-laki menarik hati yang cukup menyakinkan, sehingga membuat saya sempat akan berubah pikiran. Kami tidak mempunyai ikatan, karena bagi kami ikatan itu adalah pernikahan. Saya merasa waktu terlalu berharga untuk sebuah hubungan tanpa tujuan, terlebih lagi bagi dia. Jadi misal ada kata "ya" bagi saya berarti itu "ya" untuk menikah. Tidak ada istilah trial , pilihannya adalah ya atau tidak sama sekali.  Disinilah saya menghabiskan banyak malam untuk berdiam, sekedar berkontemplasi dengan hati nurani. Singkat cerita saya dilema dengan hati dan pikiran saya yang tidak sejalan. 

Ini adalah bagian paling menguras energi dan pikiran. Proses yang cukup panjang dan melelahkan hingga akhirnya sekarang hati dan pikiran saya seirama mengatakan, kita belum berjodoh. Jujur saya lebih banyak ngeyelnya ketika keluarga saya berpendapat, karena kadang itu terlalu subjektif mengikuti common sense (kepercayaan umum). Misal common sense yang ada di masyarakat kita, ibu tiri jahat. Ya hal-hal semacam itu yang sulit saya terima. Tapi saya menemukan motivasi dari Om Mario Teguh dan beberapa orang lain, kata-kata motivasi ini yang kemudian saya renungkan dalam lubuk hati. Izinkan saya merangkum itu semua.

Tanda seseorang bukan jodoh kita
Dari apa yang saya dapat bahwa sebenarnya tanda-tanda itu banyak sekali, hanya saja kita kadang terlalu abai. 

1. Keluarga kurang mendukung
Kalau ada kakak yang kurang setuju atau tante yang ngomel-ngomel, ya mungkin itu bisa jadi pertanda.

2. Segalanya terasa susah dan banyak halangan
Niat yang baik, InsyaAllah Tuhan akan selalu memudahkan. Tapi jika tiba-tiba banyak halangan, ada saja masalah yang muncul. Jangan-jangan itu pertanda jika kita harus kembali mempertimbangkan. 

3. Hati penuh keraguan
Jika jodoh itu biasanya segala terasa lebih mudah terlebih lagi jika sepenuhnya diniatkan ibadah, jikapun ada masalah selalu ada jalan. Kalau dari awal sudah banyak keraguan, lebih baik tidak diteruskan. Biasanya diawal itu cintanya masih menggebu-gebu yang menandakan besarnya cinta, tetapi jika diawal saja cinta itu tidak lebih besar dari keraguan kita, maka lebih baik hentikan. 

4. Bersamanya tidak membuat anda lebih baik
Jika karenanya anda menjadi jauh dengan keluarga, jauh dengan Tuhan atau mungkin melalaikan kewajiaban, mungkin itu juga pertanda. Sebab cinta itu menghebatkan, saling melengkapi kekurangan. 

5. Banyak keburukan yang anda maklumkan
Memang tidak ada manusia yang sempurna, tapi keburukan itu kan karakter, tidak mudah untuk merubahnya. Jika hubungan anda diawali dengan sebuah kebohongan, lalu apalagi yang ada nantikan selain hanya menyaksikan kebohongan yang ditutup dengan kebohongan. Wallahu a'lam


Jangan berlama-lama dalam keraguan, jodoh itu soal kecocokan, jadi sekiranya kurang cocok ya lepaskan. Tanamkan pada diri kita bahwa masing-masing dari kita adalah jiwa kesayangan Tuhan yang layak bagi sebaik-baiknya pasangan. Perjuangkan apa yang perlu kita perjuangan, jangan memperjuangkan hal yang hanya menjadi kesia-siaan. Tuhanpun juga sudah berjanji untuk memberikan lelaki yang baik bagi wanita yang baik, dan sebaliknya. Jangan putus harapan, dipertemukan nanti atau sekarang Tuhan sudah menyiapkan sebaik-baiknya jodoh pilihan. Aamiin.

 “ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (Qs. An Nur:26) 




Share: