Thursday 28 December 2017

Pengalaman tes CPNS 2017 (Kementerian Keuangan)

Hari ini (28/12) tepat satu bulan dari tanggal pengumuman seleksi CPNS 2017 gelombang 2. Alhamdulillah kemarin Allah memberikan saya kesempatan untuk ikut dalam rekrutmen CPNS 2017. Saya mendaftar kementerian keuangan dengan formasi analis humas dan protokoler untuk DJBC (Direktorat Jenderal Bea Cukai). Alhamdulillah saya berkesempatan mengikuti seluruh rangkaiannya tesnya, meskipun Allah ternyata punya rencana yang lebih baik dan menghentikan saya di final result. Semoga tulisan ini bisa memberikan gambaran teman-teman yang ingin ikut tes CPNS, terutama kementerian keuangan. Meskipun masing-masing instansi memiliki tahapan tes yang berbeda, tapi intinya sama yaitu SKD dan SKB.

Berikut tahapan seleksi CPNS 2017:

Image source: https://rekrutmen.kemenkeu.go.id/RekrutmenCPNS2017/#/

1. Daftar Online 


Pendaftaran online ini 2 kali, pertama kita harus bikin akun di SSCN BKN. Ini adalah sistem terpadu BKN, seingat saya tidak rumit hanya mengisi sedikit biodata menggunakan NIK (Nomor Induk Kependudukan) dan menentukan lembaga/kementerian yang kita ingin daftar. Saya memilih kementerian keuangan dan langsung diarahkan ke portal pendaftaran kemenkeu karena punya portal mandiri. Di tahap ini persyaratan yang diminta hanya ijazah dan transkrip nilai, itupun juga cukup upload tidak perlu kirim berkas fisiknya.

2. Verifikasi dan ambil TPU

Setelah daftar dan kita dinyatakan lulus seleksi administrasi, maka selanjutnya harus verifikasi dan ambil TPU di lokasi tes yang kita pilih. Jadi misal kayak saya pilih lokasi tes Jogja, dari awal ambil TPU sampai tes wawancara semuanya di Jogja. Pada saat verifikasi akan dicocokan semua data yang kita input dengan dokumen aslinya. Semuanya dicocokan mulai dari KTP, Ijazah, transkrip. Kalau sudah sesuai semua langsung dikasih TPU (tanda peserta ujian). Dari nomor TPU itu akan kelihatan kita mendaftar dari jalur dan formasi apa, misalnya C07 itu adalah kode formasi yang saya ambil. Oh ya, TPU jangan sampai hilang karena TPU dan KTP wajib selalu dibawa saat tes.

Image source: Personal file

3. Tes SKD (Seleksi kompetensi dasar)

Tes SKD tahun ini dengan sistem CAT, jadi begitu klik selesai langsung muncul nilai kita. Langsung ketahuan deh kita lulus passing grade atau tidak. Tiap sesi juga akan diperingkat dan diumumkan di lokasi tes, tapi ini harus nunggu dulu sekitar 30 menit baru ditempel. Lulus passing grade belum tentu lanjut ke tahap berikutnya karena nanti masih harus di ranking nasional. Kuota peserta yag berhak lulus di tahap ini adalah 3 kali formasi. Jadi misal formasi saya kuotanya 15 orang, berarti yang berhak lulus dari tes SKD ini adalah peringkat 1- 45. 

Materi tes SKD apa saja? intinya mencakup TWK (wawasan kebangsaan), TIU (intelegensi umum) dan TKP (Karakteristik Kepribadian). Teman-teman bisa browsing sendiri ya detail masing-masing materi tes, karena akan sangat panjang kalau saya jelaskan disini. Intinya kalau TWK itu yang keluar pelajaran PKN dari zaman SD sampai kuliah. Serandom itu masak? iya. Kalau TIU mencakup bahasa indonesia dan matematika dasar. Soalnya kayak penarikan kesimpulan, inti bacaan, baris dan deret, dan soal cerita sederhana yang gak sederhana (kayak ada 5 orang duduk bersama, si x gak mau duduk disamping y, z harus duduk di kursi kesekian, x dan y harus berjarak sekian orang, terus ditanya bagaimana formasi duduknya). Kemudian TKP, ini yang paling menolong karena nilainya gede dan materinya gak sesusah lainnya. Jadi usahakan sebaik mungkin pas jawab TKP.

Saya ingin sharing saran untuk teman-teman terkait SKD mulai dari persiapan hingga pelaksanaan, semoga berkenan :) 
1. Sempatkan belajar, kecuali emang mau jadi penyemarak tes CPNS saja. Sekurang-kurangnya luangkan waktu seminggu sebelumnya untuk latihan soal. Ya boleh juga sih baca buku, tapi menurut saya kurang efektif karena materinya luas banget. Sebaiknya sih dikombinasikan saja, jadi latihan soal dulu terus sambil jalan kalau misal ada materi yang perlu diingatkan atau didalami baru baca materinya.
2. Sering-sering latihan simulasi online di website BKN. Semakin sering latihan semakin kenal dengan soal-soalnya, akan semakin nempel. Apalagi ini gak ada batasnya, bebas mau seberapa sering kita ikut simulasi. Hanya saja ada kuota sehari berapa orang yang bisa ikut simulasi.
3. Baca juga pahami isi UUD dan Pancasila. Gak perlu hapal, cukup tau aja garis besar masing-masing pasal. Kalau pancasila lebih pahami ke butir-butir dan implementasinya. 
4. Manfaatkan apa yang bisa dimanfaatkan, jadi di google book itu kan ada buku-buku tes cpns yang bisa kita lihat sampelnya. Nah latihan soal dari situ juga bisa, ya walaupun gak full (namanya juga sampel, kalau mau full ya beli :D). Enaknya kalau di buku-buku seperti ini kan suka ada pembahasannya juga, jadi lebih memperkaya pemahaman kita.
5. Pas hari H jangan datang mepet karena alurnya agak panjang, mulai dari harus nitip tas, absen, ambil pin sampai akhirnya boleh masuk. Oh ya pilih posisi yang nyaman, karena kemarin tesnya di hall yang kira-kira isinya 500an orang. Jangan salah kostum biar gak ribet dan beban mental. 
6. Jangan lalai waktu, apalagi pas mengerjakan TIU itu bacaannya lumayan panjang-panjang. Kalau misal susah ya lewati dulu aja karena nanti misal ada waktu bisa balik lagi ke soal itu. Ketahuan kok di panelnya mana yang belum dijawab dan sudah terjawab.
7. Bikin target yang tinggi, jangan cuma lulus passing grade, SKD ini bakal terpakai terus untuk akumulasi proses selanjutnya. Jadi kalau misal SKDnya udah bagus, itu bisa sangat membantu. Targetnya berapa? 400. Kalau ternyata hasilnya dibawah itu ya banyakin berdoa, pantang merasa aman. :)


4. PSIKOTES

Kemarin psikotes kemenkeu memakai vendor ASI. Sistemnya online namun skor gak langsung keluar. Waktunya 1,5 jam untuk s1 dan 1 jam untuk d3, waktunya beda karena jumlah soalnya juga beda. Sebenarnya tesnya gak banyak, tapi waktunya sangat-sangat mepet dan kita gak bisa balik ke soal sebelumnya. Kalau teman-teman pernah ikut psikotes untuk MT atau ODP, itu benar-benar jauh lebih rumit dan melelahkan. Karena ini online, jadi tenang saja gak ada tes koran, wartegg atau gambar orang dan pohon. Saya agak lupa materinya apa saja, secara garis besar mirip psikotes pada umumnya (analogi, baris deret, silogisme, dll). Tapi khusus s1 ada satu bagian yang isinya hitung-hitungan dengan nominal lumayan gede. Seinget saya datanya itu semacam jumlah penduduk, pengguna internet dunia dan produksi bahan makanan.

Kelulusan tahap psikotes ditentukan dengan akumulasi nilai SKD dan Psikotes, dengan prosentase 40% SKD dan 60% Psikotes serta secara peringkat tidak melebihi 2 kali kuota formasi. Jadi kalau misal kuota formasinya 15 orang, berarti yang lulus SKD 45 teratas. Lalu dari 45 orang yang ikut psikotes itu yang lulus adalah peringkat 30 teratas.


5. Tes Kesehatan, Kebugaran dan Wawancara

Di kemenkeu SKB dilaksanakan dalam bentuk psikotes dan tes wawancara. Tahap ini adalah tahap terakhir sekaligus tahap penentu kelulusan menjadi abdi negara. Bayangkan kalau misal kuota formasinya cuma 1, berarti sampai tahap ini hanya tersisa 2 orang dan akhirnya kayak 1 orang itu adalah truly the winner. Pada tahapan ini tidak semua orang melalui rangkaian tes yang sama. Sebab, hanya DJBC (Dirjen Bea Cukai) yang ada tes kebugarannya. Sisanya bergembira karena hanya tes kesehatan yang super cepat dan wawancara. Ya untungnya saya ambil DJBC jadi sekarang bisa sharing ke teman-teman tentang tes kebugaran. hehe :)

Image source: personal file


Tes kesehatan dan Kebugaran
Kemarin tes ini dilaksanakan di paskhas TNI AU Jogja, dekat bandara Adi Sucipto. Bagi yang tes kesehatan aja bisa pakai baju hitam putih seperti biasa, tapi yang ikut tes kebugaran langsung pakai baju olahraga. Disini sistemnya siapa cepat dia dapat, jadi begitu datang kita langsung dikasi nomor antrian. Jadi sebaiknya datang lebih pagi lebih baik, terlebih bagi yang tes kebugaran biar gak panas pas di lapangan. Pas udah jamnya akan dipanggil per 10 nomor, termasuk saat tes kebugaran.

Tes kesehatan terdiri dari ukur tinggi dan berat bedan, tensi darah, tes mata (minus dan buta warna), kemudian tes ringan dengan dokter. Ini asli cepat sekali, bahkan kayak lama antrinya. Pengukuran BB, TB dan tensi seperti biasa. Begitupun untuk tes buta warna juga seperti biasa, kayak bulat-bulat yang di dalamnya ada warna lain dengan pola membentuk angka. Kalau ada ya sebutkan angkanya, kalau tidak ada ya bilang tidak ada. Kemudian tes minus ini pakai alat kayak teropong yang di dalamnya ada beberapa nomor gambar dari yang paling gede sampai kecil-kecil. Masing-masing gambar bentukya kayak papan catur, jadi kita suruh meyebutkan kotak warna hitam ada di sebalah mana (atas, bawah, kanan, kiri). Kemudian pemeriksaan singkat dengan dokter, saya lupa detailnya tapi yang jelas semuanya pemerikasaan luar (gak sampai yang kayak cek ambeyen, urin, dll). Terakhir ditanya riwayat penyakit kita dan tanda tangan di form. Dokter ini yang berhak menyatakan kita diizinkan ikut tes kebugaran atau tidak. Bukan menentukan lulus atau tidak, tapi lebih kepada memastikan kita dalam kondisi layak (sehat) atau tidak untuk ikut tes kebugaran.

Tes kebugaran, tahapan tes yang dilalui baik laki-laki maupun perempuan sama, yaitu lari 12 menit (di lapangan dengan keliling 400m), push up, sit up dan terakhir shuttle run (lari membentuk angka 8 sebanyak 3 putaran). Berbahagialah dan beruntunglah yang suka olahraga, setidaknya kalian lebih siap. Idealnya memang perlu latihan, karena tes semacam ini gak bisa instan. Tapi bagi saya yang gak pernah olah raga malah dilema, mau latihan waktunya udah mepet takut pas hari H malah tumbang. Jadi sebaiknya jauh-jauh hari mulai latihan, bahkan sekalipun belum tau SKD lolos apa enggak ya gak ada salahnya latihan lari dulu aja. Toh kalaupun gak lolos akan tetep dapat manfaatnya, lebih sehat. Dari semua tes, saya paling merasa berdosa ditahap ini karena gak ada persiapan. Ah... ya sudahlah. :(

Terakhir wawancara. Ini beda hari dengan tes kesehatan dan kebugaran, alhamdulillah kemarin saya berurutan jadi selasa kesehatan dan kebugaran, rabunya langsung wawancara. Meskipun ini rangkaian SKB tapi wawancara disini lebih kepada kepribadian. Dari arah pertanyaannya mereka sepertinya menggali seputar nilai-nilai kemenkeu. Tidak ada pertanyaan teknis seputar bidang kita ataupun pengetahuan kita tentang kemenkeu, karena yang mewawancara sepertinya juga bukan pimpinan di bidang itu. Ini kalau tes di perusahaan mirip wawancara psikolog dan HRD, santai tapi serius. Ditanya seputar pengalaman organisasi, kuliah dan kerja (jika pernah). Jadi gini, pas wawancara harus mengumpulkan riwayat hidup (download form dan diisi dari rumah) dan form kegagalan dan keberhasilan dalam hidup (diberikan saat registrasi dan diisi langsung).

Tahapannya selesai, tinggal menunggu pengumuman akhir :)

Jangan lupa untuk selalu berdoa minta yang terbaik (menurut versi Allah). Allah tahu masa depan sedangkan kita tidak, Allah tahu yang ghaib sedangkan kita tidak. Allah pasti memberi yang terbaik selama hambaNya sudah berusaha dan berdoa. Kalau ternyata hasilnya tidak sesuai keinginan, ya berdoa lagi minta diberi kelapangan hati untuk menerima dan diberi hidayah supaya bisa segera memahami hikmah dibalik kejadian ini. Semoga segera diberi ganti yang lebih baik. Don't stop believing, tidak ada doa, tahajud, dhuha, sedekah dll yang sia2. Bisa jadi itu semua sedang dikonversi ke yang lebih baik dari yang kita minta. Jangan bertanya kenapa, kenapa, dan kenapa, emang kita ini siapa dan tahu apa kok sampai mempertanyakan kehendak yang Maha Mengetahui? Keep fighting and positive thinking. Semoga kita semua sukses selalu, saling mendoakan ya :)

NB: kalau pengen tahu bentuk pengumumannya kayak apa silakan download disini
Share: