Thursday 12 November 2015

Terlena diperjuangkan dan menunggu

 

"Gak usahlah sok-sok merasa diperjuangkan, gak usah juga mau nunggu. Hidup ini dinamis, 2/3/5 tahun lagi kalau dia sukses seleranya bukan kamu lagi"


Beberapa waktu yang lalu saya membuat status bbm tulisan itu, dengan keterbatasan jumlah karakter tentu tulisan itu akan menimbulkan banyak spekulasi. Oleh sebab itu, saya ingin memperjelas lagi maksud dari status saya itu. Ini bukan sekedar curahan hati yang berserakan di timeline, tapi ada pesan yang ingin saya sampaikan ke teman-teman semua. Terutama yang sering membuat status curhat di timeline. Anyway kita berbicara dalam konteks hubungan sebelum menikah ya, apapun istilah yang kalian gunakan. Terlepas itu pihak lelaki atau wanita, tapi saya selalu menjungjung tinggi kesamaan hak dan kebebasan berekpresi. Dengan demikian, sudah sepantasnya bahwa dalam sebuah hubungan itu seimbang. Tidak ada yang mendominasi dan dinominasi, berjuang sama-sama, saling mengerti dan bagaimana selayaknya hubungan yang saling menjadikan masing-masing individu lebih hebat.

Sayangnya banyak orang yang terlalu egois untuk memaknai sebuah hubungan. Maunya diberi tanpa memberi, maunya diperjuangkan sampai lupa pasangannya juga punya batas kesanggupan. Dia begitu terlena ketika sedang dipuja, terus hanyut dalam posisi sedang diperjuangkan. Padahal hidup ini dinamis sekali, apalagi isi hati orang siapa yang tahu. Sekarang kamu boleh merasa dipuja, boleh juga merasa menjadi segalanya untuknya, seolah-oleh ditanganmulah kebahagiaannya. Tapi kamu tidak tahu sudah betapa kritisnya kesabaran pasanganmu ketika kamu masih terus saja merasa diperjuangkan tanpa melakukan perjuangan yang sama untuknya.

Ketika suatu saat dia merasa lelah berjuang sendirian, lalu memilih berhenti tanpa pernah peduli lagi. Kamu boleh tertawa saat dia menulis status betapa sedihnya dia, betapa sakitnya dia, dll. Tapi sebenarnya kamu yang seharusnya pantas merasa sedih. Bagaimana tidak sedih, jelas-jelas kamu kehilangan orang tulus berjuang untuk kamu. Berapa banyak waktunya  yang dia lewatkan untuk memikirkanmu, berapa banyak uangnya yang dikorbankan demi dekat denganmu, dan mungkin berapa banyak doa yang dia panjatkan untukmu. Mungkin dia menyadari semuanya hanya sia-sia, lalu dia memilih berhenti dan tak menganggap kamu sebagai orang yang layak diperjuangan lagi.

Hidup ini dimanis, 2/3/5 kemudian mungkin kamu melihat dia sebagai orang yang berbeda. Pasca melepasmu, waktunya tidak lagi habis untuk memikirkanmu, tapi lebih banyak dia habiskan untuk meningkatkan kualitas diri. Jika dulu kamu hanya melihatnya sebagai gadis/lelaki biasa yang tak lebih menarik dari teman disebelahnya. Kini dia telah berada ditempat baru yang membuatnya kian bersahaja dengan pergaulan yang semakin meluas. Lalu tinggal menunggu waktu saja kamu akan melihatnya menjadi orang besar dimasa depan. Jika demikian, yaaaa selamat menikmati penyesalan, semoga kamu bisa belajar dari kesalahan.


Sama halnya dengan orang-orang yang dengan tulus mau menunggu, katanya ini bagian dari perjuangan. Cinta itu butuh kepastian, kecuali untuk orang-orang yang enggan berkomitmen. Lalu kepastian apa yang kamu dapat selama menunggu itu? Kalau memang dia juga segitu mencintaimu, tentu dia tidak akan membuatmu menunggu dalam ketidakpastian. Oke kamu bisa berdalih bahwa kalian sudah saling mengikrarkan janji, kalianpun sudah membuat rencana masa depan yang menjadikan kamu adalah bagian masadepannya, dan sebaliknya. Kamu juga bisa berdalih mengaca pada orang-orang yang memulai hubungan dari nol sampai akhirnya ke pelaminan, seperti Glen dan Chelsea misalnya. Baiklah, tidak ada yang salah dengan semua pendapatmu, tapi sekarang coba netralkan perasaan lalu kuatkan logika pikiran. Seberapa berkualitasnya orang yang sedang kamu tunggu hingga kamu telah berani menginvestasikan masa depanmu kepadanya sejak sekarang. Kalaupun dia sudah selayak itu, lalu kenapa ragu berkomitmen dan justru memintamu untuk menunggu?


Hidup ini dinamis, jaman, pikiran, kehidupan semua berkembang. 2/3/5 tahun lagi ketika sukses yang dijadikannya alasan menyuruhmu menunggumu telah tercapai, apakah mungkin dia masih tetap sebegitu menginginkanmu seperti dulu? Logikanya, kalau pas masih biasa aja dia sudah bisa mendapatkan kamu, sekarang ketika sudah lebih dari biasa ya dia bisa mendapatkan yang lebih dari kamu. Kalau dia sukses, seleranya sudah bukan kamu lagi. Dalam pergaulannya dia menemukan orang yang menurutnya lebih pantas atau mungkin dia memiliki pikiran baru tentang wanita/lelaki yang mampu mengimbanginya. Menyedihkan sekali ketika waktumu habis untuk menunggu, beberapa orang yang coba mendekatimu juga tak kau hiraukan, lalu semua sia-sia. Sudahlah, kalau memang tak bisa berkomitmen sekarang ya tidak usah menghabiskan waktu dalam hubungan yang sia-sia. Ada banyak hal lain yang perlu kamu prioritaskan untuk sekarang.

Kesimpulannya, saya mengutip kata-kata Mario Teguh
"Jangan menunggu orang yang tidak jelas, jangan menunggu orang yang janjinya juga tidak jelas. Kita membutuhkan banyak hal dalam kehidupan tapi soal cinta kita membutuhkan kepastian. Jangan meratap untuk orang-orang yang tidak pantas diratapi. Jangan perjuangkan orang tidak memperjuangkan anda, jangan menunggu orang yang santai membiarkan anda menunggu."

Share:

Monday 26 October 2015

Rooftop swimmingpool Indoluxe hotel Jogjakarta

Img source : instagram @indoluxehotel

Ada tempat baru lagi di Jogja yang membuat saya teramat sangat ingin kembali ke Jogja, yaitu Indoluxe Hotel Yogyakarta. Hotel miliki aerotrans group ini baru sekitar satu tahunan. Saya sih kurang tau bagaimana dalamnya, karena yang memikat hati saya bukan kamarnya tapi rooftopnya. Ada beberapa hotel lain di Jogja yang punya rooftop swimming pool tapi Indoluxe tetap yang paling tinggi karena ada di lantai 19. Lokasi hotelnya berada di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Sleman. Dari jarak setengah kilometer kayak udah kelihatan soalnya hotelnya emang tinggi banget dibanding bangunan sekitarnya. Jadi kalian tidak perlu takit nyasar, apalagi lokasinya dekat monjali, jadi gampanglah ya buat nanya ke orang kalau misal gak tau jalan palagan itu dimana. 
Img source : instagram @indoluxehotel

Kolam renangnya berada dilantai paling atas bersama dengan nirvana skylounge. Kedalaman kolamnya 1,3M sedangkan luasnya sekitar setengah dari luas bangunannya. Lumayan luas lah untuk kolam renang hotel. Selain kolam dewasa, ada juga kolam anak-anak disitu. Benar-benar sangat menggoda sih bagiku, bahkan sebenarnya saya gak bisa renang tapi karena saya suka banget sama rooftop makanya sampai bela-belain kesini. Dari atas kamu benar-benar bisa melihat Jogja, Gunung merapi jika langitnya cerah dan tidak berawan, tentunya Monjali juga kelihatan. Ini keren banget sih menurutku, gak rugi bayar mahal. Buat tiket masuk ke kolam renang Indoluxe Hotel kita harus bayar Rp. 100.000 buat pengunjung non hotel, kalau pengunjung hotel ya gratis dong. Seratus ribu itu udah termasuk minuman sama snack gitu, katanya. Harga kamarnya mulai sekitar Rp. 600.000. Bisa dilihat di webnya langsung ya di www.indoluxehotel.com

Img source : instagram @indoluxehotel
Sayang seribu sayang, saya pas kesana kata receptionistnya kolam renang masih maintenance. Padahal udah nanya di instagram katanya udah buka, ya sudah akhirnya aku santai-santai di Skylounge. Lumayan hemat 100ribu, bisa buat beli minuman ala anak-anak hits dan beli banana split yang es krimnya teramat sangat menggoda. haha. Sayang juga kan udah jauh-jauh dari Depok masak mau pulang lagi. Ya kalaupun gak bisa renang, setidaknya foto-foto depan kolamnya lah ya. haha. Nyesek sih pas tau ada tamu hotel yang nyemplung, akhirnya saya agak ngedumel gitu ke mas-mas lounge nya tapi saya tahu sebernarnya itu bukan kapasitas dia. Tapi salut juga sih pas dia malah inisiatif menyampaikan ke Bosnya, trus akhirnya dia bilang pengunjung non hotel boleh tapi hanya sampai jam 2. Tapi karena kita terlanjur males dan Jogja sudah teramat sangat panas, akhirnya kita memutuskan untuk gak jadi renang. Anyway thank mas-mas lounge atas inisiatifnya dan juga pelayanan yang sangat baik dan ramah, Good Job.
Next time aku balik lagi, mau sunset di Rooftop Indoluxe bersama yang terkasih tentunya. See u next time skypool indoluxe hoteL Jogja, give me ur best sunset. Senja, Jogja dan Cinta. Istimewa. :)  
Banana Split Nirvana Skylounge



Share:

An express trip : One day trip to Jogja and Solo (part 2)

Ini lanjutan dari cerita sebelumnya An Express trip part 1  part 2 ini berarti membahas waktu aku di Solo. Walaupun ini agenda tambahan tapi nyatanya gak kalah seru sama Jogja. haha. Cerita di mulai dari stasiun Balapan setelah kereta pramek tiba. Teman saya (Ogif) mau mengajak ke lapangan benteng karena katanya lagi ada acara pameran. Oke baiklah, namun karena dia gak punya kendaraan dan UNS stasiun Balapan agak jauh jadi kita memutuskan untuk bertemu langsung di Benteng. Katanya saya disuruh naik BST dari depan stasiun Balapan, oke baiklah dengan membawa semangat dan skill naik transJakarta ku naik BST. Anyway BST singkatan dari Batik Solo Trans ya, ada beberapa koridor yang saya juga tidak hapal, harganya 4.500. Saya beberapa kali nanya orang karena ternyata Solo Balapan dan Benteng beda koridor, jadi saya harus transit. Kesan saya naik BST biasa saja, tidak beda jauh dengan TJ. Tapi memang armada dan kepadatannya beda, sama kalau di Solo haltenya dekat-dekat banget. Jadi saya dari Balapan ke Panggung naik jalur koridor 2, pindah ke koridor 1 menuju Benteng. Masuk jalan protokol saya melihat ada keramaian gitu kayak pameran, feeling saya ini yang akan kita tuju. Tapi pas saya tanya kondekturnya katanya itu masih kantor pos, benteng masih 1 halte lagi. Pas udah sampai, saya nelpon Ogif dan ternyata benar yang dimaksud adalah acara yang tadi. Akhirnya kita jalan kaki balik ke Lapangan Benteng. Haha.




Malem minggu solo bener-bener rame sih, di depan Benteng Trade Center ada kayak life music gitu. Trus di Banteng ada pemeran ini, trus katanya ada lagi dimana-mana. Seru sih yang dipangan Banteng ini, pamerannya sih biasa aja tapi instalasinya yang lucu. Kayak ada payung-payung gitu diatas, ada velg roda-roda gitu, ada juga bambu yang berbentuk gurita raksasa gitu, dll. Saya yang awalnya mau satnight di indoluxe eh malah satnight di lapangan benteng. Awalnya mau satnight sama Dody eh malah sama Ogif. haha. Kita numpang sholat magrib di kantor pos Solo (depan benteng). Oh ya anyway disini kita bertiga, ada ogif dan temennya (Farhan). Walaupun aku juga baru kenal sama Farhan tapi ya udah kita mah ngakak-ngakak bareng aja. Bahkan dia yang hubungin temennya buat ngojek saya. haha. Pas di Benteng aku kontak temen aku lain, berharap nanti malam ada yang nganter ke stasiun.haha. Tapi ternyata doi sibuk banget, malah aku di suruh ke warungnya. setelah berdiskusi dengan tim (haha), akhirnya kita meluncur ke Arje's Kitchen. Ogif nebeng Farhan, dan saya naik ojek yang dicarikan Farhan. Haha. Lucunya abang ojek ini juga mahasiswa gitu, jadi pas sepanjang jalan kita ngobrol ya lumayan nyambunglah.

Sampai di Arje's saya malah gak lihat orang yang ku cari dan ku baru lihat what's app, ternyata dia bilang: "kalau mau diatas pilih meja 22". Tapi kita duduk aja di meja 7B. Saya nelpon dia terus dia nyamperin kita, akhirnya kita naik ke atas. Ternyata meja diatas udah dipasangin reserved gitu sama dia, uuuuh terharu. haha. Aku, Ogif, dan Farhan kayak bercandaan gitu pede banget kita duduk disini, emang kita reservasi? jangan-jangan habis ini yang punya tempat datang. haha. Akhirnya kita haha hihi sampai jam 9 disini, ngobrol panjang lebar ngakak bertiga. Warungnya lagi ramai banget, jadi Doi sibuk di bawah. Dia udah bilang sih, gak usah bayar. Tapi aku kan juga gak enak, soalnya aku bawa temen, temenku bawa temen lagi. haha. Akhirnya aku nyuruh Farhan buat bayar, dengan harapan dia gak hapal mukanya farhan jadi kita bisa bayar. haha. Tapi pas Farhan naik ke atas malah dia ketawa ngakak, dia udah mlipir-mlipir ke kasih dan pas dia gak lihat. Eh tau-tau dia nengok dan malah bilang kita suruh nambah makan. wkwk. Bahkan kita aja belum habis makan yang tadi, malah disuruh nambah. Jadi makan malam kemarin supported by Mas Bagus and His Arje's Kitchen, thank you so much. Akhirnya orang yang ku tunggu naik juga, tapi karena doi lagi sibuk banget ya sudah tak jadi ku minta nganter ke Stasiun. Awalnya dia kayak mau mesenin taxi gitu, tapi aku memilih naik ojek yang tadi anter ke Arje's. haha. Big Thanks to Mas Bagus and Arje's Kitchen atas gratisan makan malamnya ke kita bertiga, semoga warungnya ramai terus ya, sukses selalu. :) Anyway, warungnya recommended banget buat kalian yang di Solo terutama UNS dan sekitarnya. Murah, porsi besar dan nayman gitu tempanya. Aku tulis di post sebelum ini ya reviewnya Arje's Kitchen
Abang ojek datang, ku kembali ke Solo Balapan dan Malioboro Express datang. Bye Solo. Terimakasih Ogif, Farhan, dan Mas Bagus, kalian membuat liburan singkatku sangat berkesan. Sukses buat semuanya, sampai ketemu lain waktu. :D

Share:

An express trip : One day trip to Jogja and Solo (part 1)

Jogja masih menyimpan sejuta pesona, keindahan alam yang berpadu dengan budaya yang terjaga. Saya seperti tak kehilangan alasan untuk kembali lagi dan lagi ke Jogja. Kemarin, saya tidak terlalu mengagendakan banyak tempat di kunjungi karena memang waktu saya sangat singkat. Seperti yang saya ceritakan di post tentang rencana agenda perjalanan saya. Tapi ternyata semua  diluar dugaan sampai saya harus merombak total. Okay, lets go ;)

Pagi, sekitar jam 06.00 saya sampai di stasiun Tugu. Langsung deh saya nelpon temen yang ada di Jogja. Seperti yang sudah saya duga, dia belum bangun. haha. Akhirnya saya duduk-duduk sambil makan roti di stasiun tugu nunggu dia datang. Agenda pertama kira sarapan, Gudeg Yu Djum yang diagendakan untuk makan malam menjadi sarapan. haha. Gudeg Yu Djum ini cukup terkenal di Jogja, cabangnyapun ada dimana-mana jadi tidak susah untuk mencapainya. Karena setelah itu agenda kita ke jalan Palagan (dekat monjali) jadi kita pilih Gudeg Yu Djum yang di jalan kaliurang dekat UGM. Karena saya belum pernah coba gudeg lain, jadi saya tidak bisa memberikan perbandingan. Tapi overall cukup memuaskan, porsinya sebenarnya sedikit bahkan gudegnya paling hanya 2 sendok. tapi ditambah krecek dan lauk tambahan pilihan kita. Harganya standart menurut saya, tidak semahal yang saya kira. haha. Awalnya saya mau bungkus untuk orang rumah, tapi takut basi dan repot bawanya soalnya perjalanan saya masih panjang.

Harga Gudeg Yu Djum (img Source: jaymoylovesfood.com) 
Dari Gudeg Yu Djum, kita ke kontrakan dulu lalu lanjut ke Jalan tentara palagan menuju Indoluxe hotel. Awalnya saya mau kesini sore, seru aja sunset di rooftop. Tapi karena keadaan begitu, jadi saya prioritaskan ini dulu. Tidak susah mencari hotel ini, temen saya juga langsung tahu. Hotelnya teramat menonjol dan nampak mewah dari luar, begitupun dari dalam. Kita sempet agak bingung cari parkiran karena arahnya muter-muter. Begitupun untuk menemukan lobby receptionistnya juga bingung karena lift dari parkiran tidak langsung ke lobby tapi malah diluarnya. haha. Cerita detail tentang indoluxe akan ada di posting selanjutnya ya, biar gak terlalu panjang postingan yang ini. :) Ini cerita selengkapnnya tentang kolam renang indoluxe rooftop swimmingpool indoluxe hotel Jogja

Infinity pool Indoluxe Hotel (img source: indoluxehotel.com)

Setelah dari indoluce sebenarnya saya ingin ke taman sari, tapi karena suatu hal akhirnya kita ke naik ke museum gunung merapi. Lumayan jauh juga dari indoluxe, apalagi Jogja saat itu panas banget. Traffic? kalau weekend udah pasti padat. Museum merapi murah banget, parkir cuma 2ribu. Tiket masuk cuma 5ribu perorang. Kita disini lumayan lama, bahkan saya sempat mandi. haha. Menurut saya tempat ini sangat menarik untuk wisata edukasi. Ada informasi mengenai merapi, barang sisa erupsi, batu-batu, dan yang menarik ada kayak peraganya gitu. Pas kemarin banyak banget anak TK gitu disana, ada juga rombongan tourist asing. Anyway disini juga ada paket wisata merapi, kayak bisa tour ke lereng merapi naik JIP gitu. Tapi saya saya belum mencobanya, jadi kurang tau detail harga dan tujuannya.

Museum Gunung Merapi (Img source : yogyakarta.panduanwisata.id)
Setelah dhuhur kita lanjut ke agenda selanjutnya untuk makan siang. Dari sini kita sudah mulai dikejar waktu, karena teman saya ada acara jam 2. Sebenarnya ada beberapa teman lain, namun kayak semuanya sibuk. Jadi ya sudah, akhirnya saya kontak temen yang di Solo dan dia bisa. Saya langsung lihat jadwal pramek dan sebelum ke warung makan khas bali putra kita mampir dulu ke Stasiun tugu untuk beli tiket pramek. Tiket pramek jam 13.50 udah dapat, cuss kita ke dekat alun-alun kidul. Oh ya sebelumnya saya beli Bakpia dulu, rencana awalnya pengen beli Bakpia sama Dody. Karena dia tau Bakpia yang enak banget, sayangnya dia sibuk ada praktikum. :(. Akhirnya ku beli Bakpia 25 saja. 
Warung makan khas bali putra. Letaknya di jalan namburan, dari wijilan lurus saja sampai ketemu namburan. Nanti ada petunjuk papan namanya warung makan khas bali putra, ikuti panahnya saja nanti di kanan jalan ada bannernya. Tapi cermat ya, soalnya warungnya tidak terlalu besar. Soal harga standart, soal rasa bagiku juga standart. Ya meskipun saya belum pernah coba sate lilit dan nasi jinggo di bali langsung sih, jadi ku tak bisa membandingkan. Aku suka aja sama Bali, jadi pas nemu ada warung khas Bali di Jogja langsung itu masuk daftar agenda. 

img source : www.hungerranger.com
Karena kita terus berpacu dnegan waktu untuk mengejar prameks ke Solo, akhirnya aku memutuskan bungkus saja makannya. Setelah itu langsung balik lagi ke Stasiun Tugu, udah ngebut nyelip-nyelip soalnya tinggal 7 menit lagi. Pas sampai Tugu aku langsung lari-larian, keretanya udah ada tapi ternyata baru jalan 5 menit kemudian. Maklum ya gak penah naik prameks, aku bingung pas di tiket ada tulisan tidak dapat tempat duduk. Kirain emang udah full dan aku harus berdiri, jadi aku bingung juga keretanya masih kosong masak harus berdiri? akhirnya ku tanya bapak-bapak gitu, ternyata  maksudnya tidak ada nomor tempat duduk karena bebas mau duduk dimana aja. Kereta agak terlambat sedikit, harusnya sampai Solo Balapan jam 15.15 tapi ternyata baru sampai jam 15.30. Cerita di Solo akan ada di part 2 ya :) 

Anyway big thanks to Gilang Shock yang sudah dengan sabar menemaniku yang rewel selama di Jogja. haha. Dedikasimu sebagai mantan ketua kelas yang mengayomi tak terbantahkan lagi bro. Mau nganterin dari ujung ke ujung, padahal berpacu dengan waktu. haha. Kayak gak tau lagi kalau misal gak ada kamu mungkin perjalananku ke Jogja berantakan sepenuhnya. Maaf dadakan banget, makasih udah disempetin padahal ada makrab dan masih minggu uts juga. Pokoknya ku makasih banyak sama kamu. :D
Share:

(Tips) Liburan hemat ke Jogja tapi berkesan

Jogja, sebuah kota yang menurut saya memang pantas disebut istimewa. Kota wisata sejuta umat yang sangat merakyat, membuat siapapun terpikat untuk sejenak singgah melepas penat. Sebenarnya saya sudah mengagendakan Jogja untuk liburan kemarin, tapi karena ATM terblokir dan bukunya tertinggal di Depok jadi itu cukup memaksa saya menunda ke jogja. Lalu saya segera mencari tanggal lain. Pada akhirnya ketika semua orang sibuk berusaha pulang idul adha, saya justru sibuk menabung untuk ke jogja. Butuh perjuangan untuk jogja yang indah, terlebih lagi ini benar-benar independent.
Liburan butuh modal, jelas. Jadi perjuangan pertama menabung, setidaknya untuk beli tiket dulu dan uang saku kemudian. 2 hal itu kalau dipikir-pikir besar juga, hampir setengah uang kiriman saya sebulan, padahal masih harus bayar kos 750ribu. Ini horor kalau dibayangin doang, tapi nyatanya saya baik-baik saja. Bulan pertama saya punya target untuk menyisihkan uang buat beli tiket, apalagi tiket kereta ekonomi progo ke jogja sudah habis, jadi mau gak mau beli yang harganya 3 kali lipat dari progo. Haha. Bulan pertama tiket pse-yk, yk-nj, dan kd-jng semua sudah terbeli. Tinggal bulan kedua saya menyisihkan untuk uang saku. Saya hitung detail semua perkiraan keperluan beserta dana cadangan. Setelah di press sana sini dan memutuskan untuk tidak menginap, ketemulah angka nyaris sama dengan satu bulan bayar kost. Haha. Saya bersyukur aja masih bisa makan selama itu dan baik-baik aja sampai sekarang Wkwk
Seperti yang saya bilang, saya independent disini. Saya jalan sendiri dari Jakarta ke Jogja, tapi saya tidak berani solo travelling di jogja. Karena dengan waktu sesingkat itu dan agenda sepadat itu tak mungkin saya bisa capai kalau jalan sendiri pakai kendaraan umum. Jangan sampai perjalanan sia-sia, bikin target dan perkiraan waktunya. Saya awalnya bikin target dulu ingin kemana, lalu dibikin semacam rundown sederhana mulai dari pagi sampai batas waktunya. Setelahnya, untuk mencapai target tersebut saya kontak temen yang di Jogja untuk minta tolong menemani selama di Jogja. Selain gak perlu sewa kendaraan, kamu juga bisa sekalian reuni dengan teman lama. Tapi tau diri aja, jangan sampai sudah minta tolong terus membebani. Apalagi masalah finansial, kita sama-sama masih sekolah, jadi janganlah sok-sok jadi tamu yang ingin di jamu seperti ratu. Kalau saya sih, dia mau menemani aja sudah terimakasih. Kesibukan orang itu banyak, kalaupun dia gak ada kegiatan mungkin waktu weekendnya untuk istirahat. So please be respect. :) 
 Awalnya rencana perjalanan saya begini : Kereta Bogowonto sampai stasiun Tugu sekitar jam 06.00, di jemput temen terus jalan ke maliboro beli makan. Lanjut ke bukit paralayang lalu makan siang di warung khas bali putra. Setelah itu ke UGM, ketemu teman kedua dan lanjut berenang ke Indoluxe hotel Jogjakarta. Sunset di skylounge Indoluxe, lalu makan malam gudeg yu Djum. Lanjut ke jalan malioboro, jam 7 lihat cabarete show di Oyot Godhong Mirota Batik. Setengah 9 malam balik ke Tugu dan pulang ke Kediri. Tapi ternyata ini hanya wacana, sebab teman saya dua-duanya tidak bisa. Jadi saya harus reschedule semuanya, susun sesuai prioritas. Bagaimana realitanya, sambung di post selanjutnya ya. :)
Share:

Sunday 25 October 2015

Arje's Kitchen ; Tempat nongkrong dekat UNS

I was doing an express travelling to Jogja and Solo. Here, i wanna tell u about a great cafe that really famous on UNS's students. Sebenarnya perjalanan saya kemarin tidak mengagendakan ke Solo, apalagi sampai ke Arje's. Tapi karena kondisi yang teramat sangat diluar dugaan, akhirnya naik pramek ke Solo. Nah, mumpung di Solo aku cuss ke Arje's. Okay, here we go. :)

Embedded image permalink
Sebagai pendatang, menurut Saya lokasinya Arje's cukup susah ditemukan karena bukan di pusat keramaian. Bahkan saya sempat ragu aja kemarin takutnya disasarin sama temen. Lokasinya tidak di jalan raya besar, tapi di sebuah gang. Namun, jangan khawatir karena udah sangat familiar di kalangan mahasiswa UNS jadi pasti banyak yang tau. Bangunannya cukup besar dan menonjol diantara bangunan di sekitarnya. Kayak sekitarnya wilayah kosan biasa, tiba-tiba di ujung ada bangunan besar yang ramai, ya itu Arje's. Anyway bisa check google maps untuk menuju lokasinya ya.

Embedded image permalink

Meskipun saya suka cafe outdoor dan cafe ini indoor, tapi cafe ini menurut aku konsep cafe indoor yang cozy bangetlah. Having a good desain with wall painting and architecture. Coba kamu googling deh, bagus kan wall paintingnya? atau lihat aja di instagramnya @arjeskitchen atau dengan #eatwithstyle. Dari arsitektur bangunannya juga bikin cafe ini tambah cozy, kayak ini bangunan 2 lantai dan yang di lantai 2 semacam semi outdoor gitu. Sebenarnya indoor, tapi ada bagian yang dibuat terbuka. Sehingga sirkulasi udaranya bagus, walapun tanpa AC tapi udara disini tetep adem. Meja disini lumayan banyak, tapi kalau malam minggu minggu kalian butuh usaha lebih buat cari kursi karena rame banget sampai malam. Jam oprasionalnya bisa dilihat atau ditanyakan ke Arje's kitchen langsung ya, @ArjesKitchen.


Menu. Wah kalian gak perlu ragu lagi sih, walaupun tempatnya agak pedalaman tapi soal menu bersaing banget lah. Kamu mau nyari yang tradisional kayak nasi goreng, bakmi, siomay gitu ada. Mau yang bergaya ala-ala anak hits gitu juga ada, dan yang penting harga dan rasa tetap istimewa. Harga di Arje's kitchen? wah jangan ditanya, kayak rice bowl hanya 9,5 ribu. Fix kan murah banget? minum pun juga begitu, walaupun di cafe tapi es teh tetap 3 ribu. Gak ngerti lagi dimana ada cafe di Depok yang jual es teh 3 ribu?. Anyway disini free wifi, jadi cocok banget sih buat kita mahasiswa bisa berlama-lama ngerjain tugas sambil makan disini. Modal 12,5K udah kenyang dan dapat wifi. Haha. Tenang aja, tempatnya kan luas jadi kayak kamu gak perlu sungkan bakal ada tamu lain yang udah nunggu meja kosong buat makan. hehe. Kemarin pas di kereta pramek, aku sempet ngobrol sama anak kimia UNS yang duduk sebelah aku. Awalnya kita ngomongin biaya hidup, terus lama-lama jadi tempat nongkrong gitu. Katanya dia sering ke Arjes, soalnya murah dan enak buat rapat. Wkwk mahasiswa banget. 


All pictures retrieved from twitter @ArjesKitchen


Cafe ini rame banget, apalagi kalau malem minggu. Jadi kalau kalian datang beramai-ramai mending reservasi dulu deh, sekalian kan bisa milih tempatnya. Soalnya mejanya emang di desain beda-beda gitu, ada meja untuk berdua, ada sofa yang untuk ramai-ramai, jadi sesuaikan dengan kebutuhan kita aja. Aku sih suka tempat yang diatas, semi outdoor gitu jadi bisa sambil lihat ke luar. Oh ya, anyway untuk parkir lumayanlah. bisa menampung mau motor atau mobil. Eh jangan salah, meskipun ini di daerah kost tapi yang kesini bukan cuma mahasiswa-mahasiswa aja. kemarin aku lihat ada juga keluarga yang makan disini. Jadi fix sih cafe ini recommended banget sebagai cafe murah dan nayman dekat UNS Solo, tempat luas dan nyaman, parkir luas, menu beragam, harga murah, dan free wifi.  :D



Share:

Sunday 20 September 2015

Biaya hidup di UI (Universitas Indonesia)

UI (Universitas Indonesia) sebuah perguruan tinggi penyandang nama bangsa yang terletak di Depok, Jawa Barat. Meskipun letaknya tergolong di pinggiran Jakarta, tapi nyatanya Depok tidak kalah padat dengan Jakarta. Apalagi yang berada di sekitaran jalan Margonda Raya yang menghubungkan Depok dengan Jakarta, jangan ditanya lagi volume kendaraan terlebih lagi saat jam-jam sibuk. Memang kota besar, khususnya di Indonesia identik dengan macet, biaya hidup mahal, kriminalistas tinggi, dll. Tetapi apa sebenarnya di UI seperti itu? Sebelum saya menulis lebih jauh, perlu diketahui bahwa tulisan ini merupakan sudut pandang saya yang notabene anak daerah ( non jabodetabek). Sehingga mungkin bisa berbeda bagi teman-teman yang asli anak sini.

Pertama, kita bahas masalah biaya kuliah. Sebenarnya, menurut saya pribadi biaya kuliah di UI tidaklah mahal. Ya standard, bahkan bisa dikatakan sedikit lebih murah dibanding universitas negeri lainnya. Biaya per semester untuk sainstek (Fakultas Teknik, Mipa, Farmasi, Kedokteran, Kedokteran Gigi, Ilmu komputer, Kesehatan Masyarakat, dan Ilmu keperawatan) berkisar antara 100ribu sampai 7,5 juta. Biaya itu merupakan biaya total, artinya kamu tidak perlu lagi bayar biaya praktikum atau yang lain. Sementara untuk rumpun sosial (Fakultas Ekonomi, Ilmu Budaya, FISIP, Psikologi, dan hukum) range biayanya berkisar antara 100ribu - 5juta. Lalu mungkin kamu akan bertanya bagaimana penetapan biayanya? Kita saat diterima bisa memilih sistem pembayaran yang kita inginkan, antara lain: bayar penuh (bayar lunas dengan nominal tertinggi), bayar cicil ( bayar 3x dengan nominal tetinggi), BOPB (mirip sistem ukt, yaitu nominalnya disesuaikan kemampuan orang tua). Disini bukan seperti SMA yang anak bos dan pegawai biasa di pukul rata, kita bisa memilih sistem pembayaran sendiri sesuai dengan kemampuan kita. Bahkan kita bisa memberitahukan kira-kira berapa nominal yang sanggup kita bayar, tapi tetep keputusan akhir ada di UI. Jadi semuanya bisa kuliah di UI ya, jangan takut soal biaya. Bahkan jika kamu aktif mencari info, banyak sekali beasiswa yang ditawarkan. Tentunya selain bidikmisi ya :) . Supaya lebih jelas terkait biaya pendidikan dapat diakses di www.ui.ac.id/akademik/biaya-pendidikan.html

Lalu bagaimana dengan biaya hidup? Jika boleh saya katakan, biaya hidup akan sebanding dengan life style kita. Disini semua terfasilitasi, artinya kalau kamu mau hidup hemat bisa, mau teramat sangat boros juga bisa. Tidak usah khawatir, kamu masih bisa makan murah di warteg dengan lauk yang cukup bergisi. Coba saya sebutkan ya, rata-rata nasi putih 3 ribu, sayur 1-2ribu, telur 3 ribu, ayam 6 ribu, tempe tahu krupuk seribu dan gratis air putih. Murah kan? Dengan sayur dan telor biasanya saya habis 7 ribu. Disini juga banyak warung penyetan berkisar 7 ribu untuk tempe tahu dan 15 ribu untuk ayam. Kalau mau yang lebih dari itu kita bisa pilih sendiri banyak banget warung, restoran, rumah makan yang ada di sepanjang jalan margonda, food court margo city dan detos. Sementara itu, untuk tempat tinggal juga banya sekali pilihannya. Bagi teman-teman maba mungkin bisa di asrama dulu, dengan biaya hanya 300ribu perbulan. Selain murah, ini juga memudahkan kamu untuk bersosialisasi dengan banyak orang. Jikapun mau kos, pilihannya juga banyak mulai dari yang ratusan - jutaan, ya mungkin untuk standard sekitar 500 ribu perbulan, semakin banyak fasilitas dan semakin dekat jaraknya tentu semakin mahal. Disini juga ada apartment, dengan harga berkisar 1,7 juta - 3 juta mungkin perbulan. Ada pula pilihan kontrak rumah bagi yang mau rame-rame, lagi-lagi tergantung jarak dan fasilitasnya tetapi mungkin standard kisaran 15-20 juta pertahun. Jadi kita tetep bisa kuliah di UI dengan biaya hidup yang terjangkau kan ya? :) 


Share:

Sunday 6 September 2015

Wisma Michelle (Kos dekat UI Depok)

Postingan ini mungkin akan berasa iklan tapi tidak juga, mungkin lebih tepatnya testimoni dan sedikit deskripsinya saja. Walaupun saya belum mengenal sepenuhnya kost ini tapi alhamdulillah sejauh ini nyaman baik dari segi fisik maupun non fisik (baca:lingkungan sosial). Sebelum menemukan ini, saya telah melihat beberapa kost lain tapi ternyata jodoh saya wisma michelle. Mungkin ketika saya DP kost ini adalah perjalan ke sekian saya menyusuri kober (wilayah seberang stasiun UI). Setiap pulang kuliah saya muter-muter, melihat apakah ada tulisan "ada kamar kosong". Akhirnya, di perjalanan yang kesekian, saya melihat tulisan itu di Wisma Michelle. Langsung saya telepon, janjian besok lihat dan eng ing eeeeng langsung saya DP saat itu juga.
Sebenarnya yang kosong itu banyak, tapi mencari kost itu gak bisa sembarangan. Apalagi dengan kisah terdahulu yang kurang menyenangkan. Dulu saya sebenarnya cukup nyaman dengan fisik kost yang lama, namun dari segi lain membuat saya memilih untuk pindah. Oleh sebab itu, saya memilih kost yang setidaknya fasilitasnya setara dengan kost saya yang lama. Inilah yang membuat pencarian kost saya lama sekali, sampai mepet sekali dengan habisnya masa tinggal saya di asrama. Saya percaya jodoh tidak kemana, Alhamdulillah Allah mempertemukan saya dengan Wisma Michelle. Ketika itu memang jodohmu, selalu ada jalan dan tidak ada keraguan lagi dalam hati. 
Oke, maafkan jika terlalu banyak curhat, sekarang i'll tell u about wisma michelle (My bedroom, exactly) 

Fasilitas umum yang ada disini adalah Free wifi access tiap lantai beda pemancar, TV LED untuk bersama di lantai 1, dapur dan kulkas bersama di lantai 2, parkir motor di dalam rumah, dan halaman cukup untuk 2 mobil. Kesan saya selama beberapa bulan disini sih nyaman-nyaman aja, kayak saya bisa betah seharian gak keluar kamar karena ya sudahlah semua sudah terpenuhi disini. Kalau misal mau makan terus males keluar bisa beli aja di mbak penjaganya, begitupun laundry. Sedangkan untuk galon dan token kita tinggal sms aja nanti orangnya dateng. Oh ya, kalau disini token beli sendiri tiap kamar, tapi gak masalah buat orang kayak saya yang paling cuma butuh listrik untuk lampu, charge dan heater aja. Waktu itu sekitar bulan mei saya beli 30 ribu dan belum beli lagi sampai sekarang (juni). Bahkan saya lihat token saya masih 53 Kwh dari awalnya sekitar 60 sekian Kwh. Dari segi fasilitas kosan ini menurut saya tidak ada kekurangan, paling kekurangannya karena letaknya bisa terbilang agak masuk kedalam jadi awalnya mager juga jalan kaki.
Share:

Tuesday 25 August 2015

CAFE ANAK HITS KEDIRI

Hai, apa kabar anak hits Kediri? hoho. Gimana, sudah ada rencana nanti weekend mo nongkrong dimana? Kayak dulu paling nongkrong cuma di sekartaji, dermaga, lebak, vampire, atau mungkin di angkringan-angkringan yang tersebar dimana-mana. Ya tempat-tempat itu mungkin juga masih rame sih, kayak gak ada matinya. Harga yang murah dan menu sederhana membuat tempat ini nyaman untuk siapa saja, mulai dari anak sekolah sampai orang dewasa. Tidak ada istilah kelas sosial disini, mau pake baju apa dan datang naik apa ya biasa saja tidak ada kesan apa-apa.

Tapi bagi kamu yang tidak terbiasa ditempat itu mungkin akan merasa asing dengan semuanya. Apalagi bagi teman-teman yang belum pernah ke tempat itu, mungkin memiliki kesan/stigma yang kurang baik. Tapi sekarang kediri sudah makin berkembang, life style orang kediri sudah beranjak lebih modern. Seperti halnya kota-kota besar, kediri kini punya cafe-cafe baru yang bisa menjadi pilihan kamu kalau udah bosan jalan-jalan ke mall. Ada sih beberapa cafe lama seperti jw cafe, mini cafe, larisso dan apalah namanya yang di brawijaya. Tapi kehadiran mereka dulu tidak sehits cafe-cafe baru diantaranya idealist cafe (Jl Imam bonjol 65), pier 88 (Jl Yos sudarso deket klenteng) dan kunokini (Jl Veteran samping Dinas Pertanahan). Nanti di akhir saya bahas cafe di sumber podang ya. Disini tidak ada unsur marketing, propaganda ataupun maksud lain selain hanya sebatas testimoni saya pribadi sebagai customer.


Front pier 88 - img source ig cafepier88
Front cafe kuno kini - img source ig gagas_afifuddin
Front idealist cafe - img source ig idealist_coffee


Biasanya orang datang ke cafe karena suasana dan interior  cafenya demi memuaskan hasrat kenarsisan seseorang. Kayak berasa belum hits kalau belum foto di pernak pernik dan wall painting cafe kayak anak-anak hits jaman sekarang. Well, pier 88 dirancang modern dengan interior yang modern,soft and glamor gitu. Semuanya barang baru dan dekorasinya kayak dekorasi wedding sih kalau aku bilang. Suasananya enak, nyaman, dan punya ruangan outdoor juga. Kalau pier sangat terkesan modern dan elite, sementara kunokini sangat menonjolkan nuansa classic. Banyak barang-barang unik jadi interior cafe, misalnya lampion lampu dari jurigen, meja semuanya dari mesin jahit dan ada beberapa barang-barang lama jadi pajangan. Begitupun wall paintingnya, gambar warkop dengan tulisan kawan lama. Mungkin karena itu pula orang sering menyebut tempat ini cafe kawan lama. Untuk suasanya cukup tenang, tidak terlalu bising dan crowded karena emang tempatnya tidak terlalu luas. Kayak buat kamu yang suka nuansa classic, ini cocok banget sih. Selanjutnya idealist cafe, menurut saya ini kayak perpaduan modern dan tradisional. Enaknya disini banyak meja baik outdoor maupun indoor. Karena saya suka outdoor jadi kayak selalu milih outdoor. Nah disini suasana  outdoornya mungkin di konsep seperti taman kali ya. Banyak bambu-bambu hias dan ya beberapa tanaman hias. Begitupun tempat duduknya pakai sofa bambu dan ada meja kursi kayu gitu. Buat dalamnya menurut saya tidak terlalu banyak interior kalau dibandingin kuno kini. Jadi saya pribadi menyimpulkan untuk segi suasana keseluruhan pier 88 lebih unggul, sementara kunokini unggul dengan nuansa classic yang dihadirkan, lalu idealist enak kalau anda beramai-ramai karena tempatnya luas.

Interior pier88 - img source ig cafepier88
Interior kuno kini - img source ig anastha.ditta
Exterior idealist cafe - img source ig idealist coffee


Selanjutnya menu, menurut saya dalam hal menu pier 88 dan idealist cukup imbang. Menu yang ditawarkan sama-sama beragam, tapi idealist punya sedikit kelebihan dengan memasukkan menu tradisionalnya seperti nasi goreng. Selebihnya menu modernnya hampir sama, seperti spaghetti, sandwich, dll. Nah sementara kunokini menunya kurang beragam, entah mungkin menyesuaikan dengan nuansa klasiknya atau bagaimana tapi yang jelas disini kayak menunya didominasi roti bakar (tikar) yang divariasikan dengan banyak topping. Kalau untuk minuman ketiganya samalah, tapi tetap pier88 dan idealist lebih variatif.

Setelah suasana dan menu, hal lain yang mungkin akan dipertimbangkan adalah harga. Menurut saya dari ke 3 tempat itu, kuno kini menawarkan harga yang sangat murah. Roti bakar hanya di patok 10-15 ribuan, sementara minuman rata-rata tidak ada 10 ribu, kayak saya kemarin ke sana sekitar 10an orang lebih cuma habis 180ribu. Sementara saya berdua ke pier88 dan idealist habis 80 ribu. Rata-rata harga makanan dan minumannya 15 ribuan ke atas, ya ada sih yang dibawahnya kayak hot chocolate cuma 13 ribu di idealist dan teh di pier88 juga cuma 10-12 ribuan. Kalau di kunokini, es teh harganya standar seinget saya gak ada 5 ribu. Beberapa waktu lalu saya baru ke pier 88 lagi, sepertinya harganya naik deh jadinya rata2 antara 20-25. Maaf gak bisa fotoin menunya, karena bentuknya binder. haha.

Oke guys jadi masing-masing cafe punya kelebihan dan kekurangan. Kayak kamu yang mau hits tapi tetep hemat, ya kuno kini jadi pilihan yang tepat. Apalagi kalau kamu suka nuansa classic gitu, udah sih fix kuno kini bakal cozy banget. Sementara buat kamu yang suka suasana semi alam dan outdoor terus datengnya rame-rame, mungkin idealist jadi pilihan yang cocok. Sementara buat yang suka suasana modern, soft and glamor, pier 88 bener-bener cocok banget. Apalagi kalau situ datengnya sama pasangan, kayak ini lebih recommended dibandingin yang lain. Suasana romantisnya bakal dapet dan tidak terlalu crowded juga. Ya kembali lagi ke kebutuhan dan selera. Tapi overall saya pribadi suka pier 88, sebenarnya kunokini juga cozy  tapi kalo cuma berdua kayak obrolan kita bakal kedengeran sama seluruh ruangan.

Field and river view from second floor cafe wow - img source ig habib_aminudin
Oke selanjutnya saya mau cerita sedikit tentang cafe favorite saya, tapi hanya cocok dikunjungi siang hari ya guys karena tempatnya jauh di lereng gunung wilis, tepatnya di Sumber podang, Semen, Kediri. Dulu awalnya hanya ada cafe wow, sekarang sejak dikembangakan jadi desa wisata malah nambah banyak cafenya. Disini yang jadi pioneer adalah cafe wow, dengan persaingan yang semakin ketat cafe ini juga terus berinovasi. Menunya semakin beragam dan harganya juga tetep murah sih menurutku. Suasanya juga makin enak banget, nyantai, damai, sejuk di pegunungan. Banyak pilihan tempat mulai yang semi outdoor di atas dengan view sungai dan gunung, atau mau yang di gubuk-gubuk gitu, atau ada juga yang bener-bener ngadep ke kali. Coba deh sekali-kali ajak doi kesini, bagi saya sih perfect. Kalaupun situ single, kesini bareng keluarga juga tetep menyenangkan. Sekalian bisa main-main ke sumber podangnya.

Updated: 6 Agustus 2016
Melihat antusias teman-teman mencari informasi tentang cafe yang ada di kediri membuat saya ingin mereview semua cafe yang ada di Kediri. Tapi rasanya tidak etis jika menilai sesuatu hanya berdasar apa kata orang atau dari gambar-gambar orang saja. Jadi mohon maaf saya hanya bisa menulis apa yang sudah saya kunjungi, semoga nanti kalau pas di Kediri saya bisa mencoba dan mereview lebih banyak cafe lagi ya. Update kali ini saya akan mereview tentang hidden cafe :)


Sumber : https://www.facebook.com/Hiddentoastandfloat/photos

Hidden Toast and Float - Mojoroto Gg II 12F Kediri (Belakang UNP - timur jalan).
Seperti pada review sebelumnya, jadi poinnya ada 3 yaitu desain, menu dan harga dengan sedikit pertimbangan kelebihan dan kekurangan dari sudut pandang subjektivitas saya.

Dari interior, nampak luar mungkin bisa dikatakan kurang eye catching. Bagi saya dan teman-teman yang belum tau daerah belakang UNP, perlu sedikit usaha untuk mencari-cari. Pertama ini bentuknya rumah, jadi kalau dari jalan tidak terlalu nampak sepeti cafe. Kedua, (pas saya kesana) tidak ada papan nama gede yang kelihatan dari jalan (seperti punya Pier 88, misalnya). Ketiga, parkir motor di cafe ini terpisah di rumah sebelahnya, jadi bagi teman-teman yang suka mencari tempat dengan arahan "yang ada motornya banyak", ya tidak akan menemui itu di Hidden Cafe. Itu kesan yang saya dapatkan ketika dari luar, tapi ketika masuk ya lumayan. Sebagaimana dengan cafe pada umumnya, banyak wall painting dan hiasan pernak-pernik lucu. Menurut saya, hidden cafe lebih menonjolkan kesan cheerful dengan warna-warna terang. Banyak hiasan bunga-bunga yang cukup instagramable buat kakak-kakak hits. Haha.

Hidden cafe tampak depan

Pas baru masuk gerbang, maka kita akan melihat tempat ini. Kalau saya lihat sebenarnya ini aslinya semacam garasi, jadi ya begitu tempatnya bener-bener lurus sama gerbang. Lalu halaman depannya ada semacam gazebo dan bangku kayu di teras. Jika suka tempat dengan dekorasi yang banyak wall paintingnya, teman-teman bisa memilih tempat di dalam rumah.

Hidden tampak dalam

Tempatnya tidak terlalu luas, ya seperti rumah di tengah kota pada umumnya. Mungkin kalau kalian datang rame-rame lebih dari 10 orang dan ingin disatu meja, akan sedikit susah ngaturnya. Kecuali kalau mau pisah meja ya itu bisa saja. Lalu untuk suasana ya seperti pada umumnya, tidak jauh beda dengan idealist. Ada ruang outdoor di teras dengan sedikit tanaman-tanaman hijau, lalu juga ada ruangan indoor yang lebih artistik. Satu kata yang cocok untuk mewakili Hidden Toast and Float adalah cheerful. Jika boleh menilai dari skala 1-10, untuk desain dan suasana nilainya 7,5. :D



Menu dan Harga Hidden Cafe
Kemudian menu dan harga, menurut saya menunya cukup variatif. Ada makanan berat (pas saya kesana ada menu nasi ayam) dan ringan, ada makanan western ada juga yang ketimur-timuran. Haha. Menu toast yang ditawarkan juga cukup variatif dan dari foto orang-orang itu cukup menarik. Ya pada dasarnya adalah roti yang diberi topping, nah toppingnya itu yang bikin menggoda. Pas saat itu saya dan teman-teman hanya memesan snack dan minuman saja. Dari segi kuantitas dan kualitas ya seperti pada umumnya. Misalnya nuggetnya seingat saya itu sekitar 5 atau 4 biji, kentang goreng juga dalam porsi yang normal. Tapi bagi saya pribadi semua itu termaafkan karena harganya juga cukup murah. Memang harganya juara, mungkin itu salah satu alasan cafe ini cukup populer di kalangan anak-anak sekolah. Strategi yang bagus mengingat letaknya juga di deket kampus dan gak jauh-jauh juga dari sekolah-sekolah di jalan veteran. Kalau pier 88 mungkin target marketnya lebih ke profesional muda atau mahasiswa borjuislah ya, sedangkan untuk hidden cafe ini lebih ke remaja usia belasan sampai awal 20an kali ya, mirip seperti kunokini. Jadi kesimpulannya menururt saya, Hidden menawarkan konsep cafe yang cheerful dan reachable untuk teman-teman yang ingin nongkrong tapi tetap aman di kantong. Kalau teman-teman mencari tempat hangout dengan peergroup hanya sekedar untuk ngobol-ngobrol ringan, rasanya hidden cukup nyaman. Bagi teman-teman yang merokok juga tidak perlu sungkan karena ada area outdoorOverall saya suka hidden, suka konsepnya, suka desainnya dan yang paling utama suka harganya. haha.

Informasi tambahan list cafe yang ada di Kediri:

- JW Cafe (pas di perempatan jl Kawi yg arah terminal kanan jalan)
  Beberapa waktu lalu saya sempat kesini, desain JW cafe yang disini jauh lebih bagus daripada dulu pas masih di penanggungan. Tapi kalau aku bilang ini lebih cocok untuk kalian yang emang bener-bener mau ngopi. Karena JW cafe tidak terlalu bermain dalam desain interiornya. Soal harga masih tergolong murah ya dibawah 15 ribuan. Soal menu juga cukup beragam, tapi aku hanya sempet coba kayak milkshake stawberry yang namanya kalau gak salah strawberry smooth. Harganya kalau gak 10rb ya 12 ribu, rasanya kayak wafer strawberry di jus. haha. Oh ya, ada balkon di lantai 2 tapi baru buka jam 5 sore.

- Mini Cafe (Jl Hayam Wuruk - depan plaza telkom) 
  Saya terakhir kesana 5 tahun lalu, jadi mau mereview takut sudah berubah. Tapi yang jelas ini lebih cocok untuk teman-teman yang literally suka ngopi tanpa nyari spot yg instagramable. Mungkin ini lebih banyak digunakan tempat kopdar, bukan hangout. Menunya saya lupa, tapi untuk harga mungkin sekarang standar tapi ya cukup lumayan untuk 5 tahun lalu.

- Larisso Cafe (Jalan Erlangga - Belakang toko tas impor)
 Saya pernah kesana 4 tahun lalu, jadi mau mereview takut sudah berubah. Pada dasarnya cafe ini cukup tenang dan sendu suasananya, tidak banyak ornamen, cenderung menggunakan lighting. Harga standar, menu juga standar, pada saat itu.

Fresco Cafe (Jalan Soekarno Hatta nomor 9 - depan SPBU Katang)
- Bunting Cafe (Jalan A. Yani - depan Yonif 521)
- De'Fresh Donut (Jalan A. Yani - depan yonif 521)
- Treepot cafe Kediri (Jalan MT Hariyono no 25 Kediri)
- De-philosophy (Jl Baloweti 2 no 36 - Barat terra komputer)
- Bengkel cafe kediri (Jalan Letjen Suparman no 56 Posaren)
- Chocolata cafe Kediri (Jalan Slamet Riyadi No 30 Banjaran)
- Teras Cafe and Coffe (Jalan Mastrip Selomangleng 143)
- Mozart Cafe (Jalan Semeru Gg 10 no 14 Campurejo, Mojoroto)
- Cafe Be and Me Kediri (Terusan wilis indah 2 campurejo Kediri)
- Es Cream Bli Putu (Jalan PK Bangsa)
- Sidewalk Coffee House  (Jalan Erlangga no 8)
- Sekar Cafe and Resto (Jalan Jaksa Agung Suprapto - depan hotel lotus)


UPDATE 18/09/2017

Ada cafe baru lagi yang baru saya coba, pengennya saya bikin postingan baru jadi disini saya cerita singkat aja ya, yaitu:

- Loji Cafe Kediri (samping hotel lotus)
Tempatnya enak dan sangat luas karena ada outdoor. Makanan dan minuman sangat bervariasi. Harga juga masih terjangkau. Spot instagramable, ya semua bisa indah kalau ditangan orang yan tepat. hehe.

- Blessing Castle cafe (Perum candra kirana, samping smast)
Saya jatuh cinta banget sama arsitektur bangunannya, like truly castle. Harganya makan dan minumannya sebanding dengan kepuasan tempat dan spot foto yang kita dapat. :)



*Bagi teman-teman yang punya rekomendasi/review cafe di Kediri silakan tulis di komentar atau hubungi saya by email nkhimayah@yahoo.com, insyaAllah akan saya tambahkan di list atau bisa juga bikin review khusus, seperti Arje's Kitchen dan Skylounge Indoluxe Hotel :D 









Share:

Wednesday 15 July 2015

My twentieth birthday :D

Disatu sisi aku bersyukur, Tuhan memberikan segalanya kepadaku sampai umur 20 tahun ini. Senang dapet doa dan ucapan dari banyak orang. Namun disisi lain sejujurnya ada rasa takut yang jauh lebih besar. Aku takut menjadi tua dan bagiku umur 20 tahun adalah satu langkah yang sangat dekat dengan hal itu. Di kepala dua ini akan banyak sekali perubahan dalam hidupku. Di umur ini akan terlihat menjadi apa diriku dan dengan siapa ku akan menghabiskan sisa umurku, semua awal dari kehidupanku yang sebenarnya akan dimulai di umur kepala 2 ini. Itulah mengapa aku tak sebahagia merayakan sweet seventeen atau ulang tahun sebelumnya. Meski begitu, aku tak bisa menghentikan waktu, menjadi tua itu pasti, dan semua hal yang aku sebutkan diatas juga pasti terjadi. Sehingga, untuk mengatasi rasa takut yang berlebihan dalam diriku, aku mencoba membuat beberapa resolusi. Perencanaan yang baik akan membuat efisiensi waktu dan pikiran, kita bisa mempersiapkan dan mengantisipasi masa depan. Tapi terlepas dari itu saya percaya kekuatan Tuhan sebagai sebaik-baiknya perencana.  

Well, ku tak akan menyebutkan semua resolusiku biar hanya Tuhan dan aku yang tahu. Tapi yang jelas salah satunya ku tulis, i will focus on personal quality improvement. Then, i will leave the man who doesn't treat me well. Saya akan tegas meninggalkan orang-orang yang hanya menjadi beban pikiran dan tak mendukung kebaikan mada depan saya. Jika kemarin-kemarin saya masih memikirkan  bagaimana caranya agar tak saling menyakiti dan sebisa mungkin tidak lost contact. Tapi sekarang saya akan tegas kepada diri saya sendiri untuk tidak lagi membebani pikiran dengan orang-orang yang tak membaikkan masa depan saya. Ini tidak mudah, sama sekali tidak. Perlahan-lahan semua akan tuntas, dengan tegas saya pernah menulis di blog bahwa selepas tulisan itu saya tidak akan menulis lagi tentangnya, tak berapa lama setelahnya ku hapus apapun tentangmu di handphone ku. Sekarang, ku hanya bilang terimakasih telah menjadi dari bagian pendewasaanku. Semoga wanitamu yang baru bisa menerimamu sebagaimana aku melakukannya, termasuk menerima segala sandiwaramu. 

Rasa takut yang akut dan tidak adanya orang spesial membuat saya tidak menanti-nantikan umur 20 ini. Semuanya benar-benar sangat datar, bahkan sampai lupa kalau ulang tahun. Pas buka fb dan lihat banyak yang ngucapin jadi sadar kalau udah tanggal 14. Padahal dulu-dulu selalu menantikan, berharap-harap surprise dan ingin tahu siapa yang mengucapkan pertama. Haha. Ku pikir benar-benar akan menjadi sangat hambar dan ulang tahun tanpa kenangan. Tapi nampaknya Tuhan punya rencana indah untuk saya. Di ulang tahun ini, untuk pertama kalinya ku ngopi-ngopi cantik di kediri setelah 3 tahun tak pernah ke cafe, dermaga, sekartaji, lebak, dll. Walaupun bukan anak nongkrong banget, tapi ada kenangan sendiri bersama orang-orang terkasih dengan tempat-tempat itu. Semalam, ku menghabiskan waktu dengan orang-orang di foto itu. Bagiku, ini sangat menyenangkan. Selain nostalgia jaman-jaman sering ngopi, canda tawa mereka membuatku lupa dengan dua momok di ulang tahun ke 20 ini. Ada satu hal lagi yang sangat istimewa bagiku namun tak ku katakan disini, intinya kita kembali menjadi selayaknya sahabat, tanpa melibatkan rasa yang (pernah) terikat. :D Bersama mereka, ku benar-benar melakukan kegilaan yang tak bisa ku lakukan di Depok. Tanah rantau dan profesionalitas membuatku sangat peduli dengan image (citra). Tapi disini ku tanggalkan jatidiriku sebagai mahasiswi humas komunikasi UI. Kalau disana saya harus menjaga citra positif, tapi disini saya bisa memuaskan hasrat kegilaan saya tanpa mikir pencitraan. 6 hari seminggu dalam 3 tahun kita bertemu, tidak ada hal lain selain kata nyaman untuk mendefinisikan kesan menghabiskan waktu bersama kalian. Semalam, untuk pertama kalinya aku pulang jam 11 malam, ya walaupun hp sudah dipenuhi sms mamake yang nyuruh pulang haha. But no problem, everything is under control ;)

Finally, Thanks for u all who give me greeting and ur best praying. Especially for Tika, my bbm,wa, instagram and fb friends, ASU's members, and big thanks to mbanyol members. 

Share:

Wednesday 17 June 2015

Ekspose Masalah Pribadi ke Publik

Saya baru touch down Kediri kemarin dan kerjaan saya seharian cuma nonton TV. Selama di kost tetap nonton TV sih sesekali, tapi seringnya cuma streaming berita. Kemarin pas bener-bener nonton TV rasanya kaget banget, kenapa jadi seperti ini sih tayangan TV. Genre apa kontennya apa? Sedih saja, masyarakat dipaksa mengkonsumsi masalah-masalah pribadi para bintang televisi produk kapitalisasi. Untung saya adalah generasi 90an yang masih bisa nonton teletubis di pagi hari. Saya gak ngerti lagi dimana fungsi agen sosialisasi televisi, terutama bagi anak-anak. Kasian orang tua jaman sekarang, mereka harus kerja lebih ekstra untuk mengontrol tayangan yang anak-anak mereka saksikan.
Waktu YKS dihentikan, itu seperti isu yang menarik sekali dibahas, terlebih lagi di kelas komunikasi massa. Tapi saat itu saya masih tidak terlalu keberatan. oke mungkin bagi sebagian orang program ini tidak mendidik, tapi bagi saya gak masalah toh emang ini bukan program edukasi tapi hiburan. Selama program itu masih sesuai dengan genrenya ya tidak masalah, mungkin masalah oknum saja jika ternyata ada kata-kata yang tidak pantas. Ini beda dengan kasus yang membuat saya sedikit miris, katanya genre music/entertainment tapi kok satu segmen isinya gosip.
Kemarin pagi saya nonton eat bulaga isinya satu segmen adalah drama cinta vicki prasetyo. Nah pagi ini ternyata masih ada juga segmen drama itu. OMG, ini mah namanya kaderisasi vickinisasi.  Apa sih urgensinya seluruh Indonesia tahu masalah pribadinya vicki? Saya juga gak kenal dia dan masalahnya juga gak ngaruh di hidup saya. Kenapa dibawa-bawa ke publik gini, seolah-olah masalahnya jadi masalah bersama yang perlu dipecahkan seindonesia. Kalau begini ceritanya mah bukan hiburan, malah bikin orang gedek denger omongan vicki. Coba deh kalau yang beginian di tonton anak-anak, mungkin beberapa tahun ke depan mereka gak tau kisah cinta cinderella tapi tahunya kisah cinta vicki kali ya.

 
Acara ini juga gitu, katanya acara musik tapi satu segmen isinya curhatan prahara cinta yang sama sekali gak ada hubungannya dengan kesejahteraan negara. Saya juga gak tau sih sebenarnya apakah dengan adanya segmen ekpos masalah pribadi ke ruang publik gini bisa menaikkan rating? nanti perlu coba saya cari data Nielsen soal ini. Saya jadi takut nasib pertelevisian Indonesia seperti Amerika. Ketika TV sudah dikuasai swasta untuk kepentingan komerisil, TV tak lagi menjadi sarana informasi dan komunikasi publik, tapi TV seperti tong sampah (istilahnya VAST WASTELAND). Padahal frekuensi yang digunakan TV itu milik publik, justru mereka yang harus bayar. Tapi, bukan berarti kita punya kontrol penuh juga, jangan lupa kita adalah negara hukum. Bagaimanapun, Indonesia punya KPI sebagai lembaga yang berwenang mengatur soal penyiaran. Meskipun belakangan KPI seperti bungkam, namun sebenarnya tidak. Jika anda masuk ke website KPI, disitu kita bisa melihat banyak infor, termasuk berapa banyak dan apa saja surat teguran yang diberikan KPI ke stasiun TV.
Share: