Wednesday 26 October 2016

What women really want in a man?

Sebenarnya mungkin judul itu kurang tepat, karena ini pandangan subjektif saya yang sama sekali tidak bisa mewakili seluruh suara wanita di dunia ini yang populasi berjuta-juta. hehe. Tapi tidak ada salahnya saya berbagi pemikiran saya, ya kita sharing aja.

Tadi secara tidak sengaja saya menemukan postingan yang membuat saya penasaran untuk tahu lebih jauh. Akun itu adalah instagram muslimah curhat, ya isinya tentang kegalauan-kegalauan yang kemudian coba diberi solusi sesuai syariat islam. Setelah menyusuri postingannya, saya menemukan sebuah postingan yang cukup menarik untuk saya bahas disini, berikut postingannya:

Image source ig muslimah curhat

Jadi ceritanya ada wanita berkenal dengan seorang pria di media sosial. Kemudian mereka kontak secara intens sampai akhirnya lelaki itu mengajak ketemuan mbaknya katanya mau dikenalkan ke keluarganya. Tapi mbaknya suruh ke Solo, rumah lelakinya. Tiket pesawat dari batam dibeliin sama lelakinya.

LALU, KENAPA INI MENARIK?
Saya sepakat dengan apa yang disampaikan akun tersebut, kalau memang dia serius kenapa gak dia aja yang ke Batam? Mungkin saya gak punya kapasitas, tapi saya greget kalau ada lelaki begitu.

Rasanya terlalu pecundang ketika lelaki bilang ingin serius, bukannya datang ke rumah bertemu dengan ayah sang wanita tapi malah nyuruh wanita datang ke rumahnya. Apalagi ini pertemuan pertama, yang segalanya masih serba menduga-duga.

Gini lo, pada dasarnya wanita itu ingin sekali dilindungi. Bukan karena wanita lemah, tapi lebih kepada rasa nyaman ketika ada seseorang yang mau berkorban untuk memastikan dia baik-baik saja. Jika memang ingin serius, tolong tunjukkan dengan mendatangi rumah wanita. Selain jauh lebih etis, dengan datang ke rumah dan bertemu dengan keluarga, rasanya itu sudah pengorbanan yang luar biasa. Wanita akan merasa dirinya begitu berharga ketika ada lelaki yang jauh-jauh datang untuk lebih mengenalnya. Tidak perlu langsung ada pembicaraan kesitu, datang saja dulu, supaya kita juga bisa tahu bagaimana respon keluarga terhadap kamu.

Kalau sudah datang ke rumah lalu tidak ada kelanjutan kan justru susah, apa kata tetangga?
Tuhan ada bersama dengan kebaikan, kalau memang tidak jadi ya berarti bukan dia jodoh yang disiapkan Tuhan untukmu. Tenanglah, biar tetangga itu urusan Tuhan saja. Ayo dong optimis dan jangan belum apa-apa sudah dibawa ke rumah. Ya kita juga sudah dewasa, pasti masing-masing bisa menilai mana yang layak dibawa ke keluarga mana yang cukup jadi teman saja. Satu lagi, ketika sudah mengizinkan dia datang ke rumah kitanya juga harus serius. Maksudnya serius kalau memang dia layak dilanjutkan ya lanjutkan, jangan kita belum siap dan belum ada keinginan kesitu tapi sudah main bawa ke rumah aja.





Share:

It's your turn, skripsi/TKA/Jurnal

Akhirnya  tiba juga giliran saya untuk memilih jalur kelulusan, mungkin ini sedikit terlambat untuk saya menceritakannya. Tapi tidak apa  ya, toh mungkin tahun depan prosedurnya juga masih sama selama kurikulumnya sama.

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa apa yang saya ceritakan terbatas pada ilmu komunikasi UI. Bukan ilmu komunikasi di universitas lain, pasti beda peraturan bahkan di FISIP UI aja masing-masing jurusan punya peraturan yang berbeda-beda. Kalau di KOM UI, mahasiswa tidak harus skripsi karena ada 3 jalur kelulusan yang dipilih.

  • SKRIPSI
SKRIPSI bobotnya 6 sks, dengan syarat ipk minimal 3,5. Boleh aja dibawah itu sedikit ambil skripsi tapi ya dengan segala pertimbangan. Pada dasarnya skripsi disini ya sama kayak di tempat lain. Kalau kita ambil skripsi, langkah yang harus ditempuh: Kumpulin outline > dapat dosen pembimbing > sidang outline dengan dosen pembimbing dan ketua sidang (beda dengan seminar) > Selanjutnya sesuai dengan keputusan sidang outline. 

  •  TKA (Tugas Karya Akhir)
TKA bobotnya 4 SKS, tidak ada syarat IPK. Sebenarnya mungkin juga sama beratnya dengan skripsi, tapi dengan karakter yang berbeda. TKA sifatnya lebih praktis sehingga harus real dan aplikatif, kalau skripsi lebih akademis. Jadi total halaman dan batas minimum buku referensi juga pasti beda. Intinya TKA ini kayak bikin projek, kalau humas misal bikin kampanye ya kayak bikin proposal sampai anggaran dana, strategi, dll. Kalau misal teman-teman iklan ya bikin dummy kira-kira nanti bagaimana. Biasanya jalur ini banyak diminati orang-orang yang lebih suka teknis. Oh ya, TKA sama juga kayak skripsi ada sidang outline, dll. 

  • JURNAL
Ini jalur terdamai, tidak ada bobotnya dan tidak ada prosedural sidang outline dll. Jadi kalau jurnal itu jumlahnya hanya 10 halaman, teman-teman tetap bikin outline dan juga tetap punya dosen pembimbing. Saya lupa detilnya peraturan teknis jurnal, tapi yang jelas ini tidak perlu riset lapangan karena semuanya data sekunder. Tidak ada batasan ipk juga, bebas siapa saja boleh ambil dan nyatanya ini memang jalur paling banyak diminati. Tapi gak bisa dianggap sebelah mata juga, karena sekalipun sks sudah terpeuhi bahkan lebih dari 146 tapi kalau gak bikin jurnal ya gak bisa juga. Tetep lulus cuma katanya gak bisa ambil ijazah. 


LALU, KALAU GITU MILIH JURNAL SEMUA DONG? Hmmm enggak juga, ada sebagian yang skripsi, ada TKA juga, dan memang mayoritas jurnal. Tapi sebenarnya ini hanya soal karakter orang, sama sekali tidak bisa disimpulkan kalau anak-anak skripsi pasti yang lebih pinter dan yang ambil jurnal pasti anak-anak pemalas. Bukan seperti itu, masing-masing jalur kelulusan memiliki karakter dan tuntutan sendiri-sendiri. Jadi mungkin ke karakter orangnya juga lebih suka yang mana, tidak terasosiasi dengan kecerdasan seseorang. Semuapun juga butuh tekat dan semangat. hehe. 

Lalu, saya ambil apa? setelah merenung akhirnya saya memutuskan untuk skripsi. Sempat ingin jurnal dan menutup kekurangan mata kuliah dengan belanja saja mata kuliah lain. Tapi ternyata semester ini mulai berlaku peraturan baru, kalau mau ambil mata kuliah lain harus pakai surat. Dengan pertimbangan saya males ngurus surat karena posisi masih di Kediri dan pertimbangan idealisme saya (haha) akhirnya mantap ambil skripsi. Doakan ya, semoga lancar dan selesai secepatnya. 

 Kalender akademik semester ini 



Sebenarnya ini yang bikin greget, karena memang semester ini nampak sangat pendek. Oke aku mau bercerita satu-satu ya :)

  • Outline dikumpulkan maksimal tanggal 29 agustus bertepatan dengan hari pertama masuk kuliah. Jadi buat anak rantau yang ingin menempuh jalur keulusan semester ini, ya mungkin jadi gak bisa balik h-1 kayak sebelum-sebelumnya. hahaha. Tapi gak juga sih, bisa juga bikin di rumah terus nitip temen buat kumpulin. Haha. 
  • Sidang outline tanggal 13-23 september. Jadi habis mengumpulkan outline, program akan bekerja keras mencarikan siapa pembimbing yang cocok untuk kita (baik jalur skripsi, tka maupun jurnal). Lalu kita akan dikabari siapa dosen pembimbignya sekalian dengan jadwal sidangnya. Ya waktunya beda-beda, ada yang diakbari seminggu sebelumnya tapi ada juga yang h-2 baru tahu. Tapi sebenarnya gak masalah karena baru sidang outline aja kan.
  • Batas akhir pengumpulan skripsi dan TKA siap uji 30 november. Jadi kira-kira punya waktu bersih sekitar 2 bulan. Jadi ya berdoa aja semoga semua lancar dan segera selesai tanpa luka fisik dan luka hati :D



Share: