Monday, 12 February 2018

I'm okay

Tidak semua hal baik itu menyenangkan, pun mudah dilakukan. Tapi semua kembali ke niat kita, hal ini yang kemudian mempengaruhi mindset, lalu tercermin dalam ekspresi dan tindakan kita. Oke, tulisan ini semacam sambungan postingan sebelumnya. How's my feeling after taking the big decision?

Alhamdulillah semua baik-baik saja, sebaik-baik itu. Bukan karena keputusan biasa, tentu tidak karena ini sangat berarti dalam hidup saya saat ini bahkan mungkin jg masa depan. Tapi lebih kepada keyakinan saya kepada Allah bahwa memang ini yang terbaik untuk semuanya, sehingga saya juga ridho menjalaninya. Sebelum mengambil keputusan ini, banyak waktu yang saya habiskan untuk berdiskusi dengan Yang Maha Mengetahui. Dilema itu pasti, tapi akhirnya Allah beri keyakinan untuk mengambil jalan ini. Ada ketenangan batin yang luar biasa ketika kita mengambil keputusan dengan selalu melibatkan Allah. Lalu dibarengi dengan pasrah dan khusnudzon. Kalau kita sudah menyerahkan masalah kepada pemilik segala solusi, apakah masih pantas ada keraguan dalam diri? Kita datang ke dokter lalu bisa yakin dengan resepnya, padahal belum ada jaminan sembuh. Seberapa keyakinan kita ke Allah, ya kira-kira segitu juga ketenangan yang kita dapatkan.

Sungguh ini sebenarnya bukan perkara main-main bagi saya. Tapi lagi-lagi kembali lagi rencana Allah adalah yang terbaik. Sedih itu pasti, manusiawi. Saya juga sempat mengalami itu juga saat detik-detik mengambil keputusan ini. Campur aduklah, sedih harus selesai, marah sama diri sendiri kok bisa jadi begini, lega karena sudah gak perlu dilema. Semua perasaan itu tumpah seketika, tapi kemudian Allah kuatkan lagi, sampai pada titik bahkan kayak gak terjadi apa-apa.

Ya saya mikir ini niatnya untuk kebaikan, dilakukan dengan cara yang baik dan Alhamdulillah semuanya sejauh ini berjalan dg baik. Tidak ada yang menyakiti dan disakiti, tidak ada yang berkhianat, pun gak ada kesalahan apapun kecuali kesalahan saya sendiri. Apalagi kemarin saya sempat baca blog orang yang latar belakangnya mirip dengannya. Disitu saya melihat pola pikir yang hampir sama dan saya merasakan itu. Mereka (seperti) mengemban amanah, pun dalam diri mereka ada ambisi yang luar biasa untuk menuntaskan amanah itu. Saya pribadi sangat mendukung, salah satunya dengan keputusan ini. Jadi tidak perlu ada yang terbebani karena harus ada yang menurunkan mengganti prioritasnya. Dua-duanya baik dan layak diwujudkan. Jadi ya sudah, saya yakin sejuta persen insyaAllah ini memang jalan yang terbaik dan pasti akan mendatangkan hal baik juga. Keyakinan inilah yang membuat saya ringan melangkah dan insyaAllah baik-baik saja. 

Share:

0 comments:

Post a Comment