Beberapa waktu yang lalu mungkin kalian sempet jengkel dengan 2 stasiun tv yang dengan terang mengunggungkan calon presidennya. Apakah hanya faktor kepemilikan yang menyebabkan seperti itu? Yuk kita belajat tentang media analisis. Saya akan sedikit berbagi tentang pelajaran yang aku dapat di pengantar kajian media, ya walaupun masih dasar tapi semoga bisa menambah pengetahuan kita.
Di era moden ini, konten dan platform media sangat beragam. Manusia juga semakin pintar menyesuaikan dengan perubahan itu. Kita tidak lagi bertindak sebagai khalayak pasif yang hanya menerima apapun yang disampaikan media. Tetapi kita sudah menjadi khalayak aktif yang bebas menentukan / memilih informasi mana yang sesuai dengan kita. Bahkan teknologi sekarang sudah mumpuni untuk kita menjadi khalayak interaktif, yang mana audience bisa memberikan feedback atau berkontribusi terhadap konten media.
Sebelum kita coba menganalisis media secara lebih mendalam, ada baiknya sebagai audience yang cerdas perlu tahu satu konsep yang namanya literacy media (melek media). Ini adalah kemampuan audience untuk menganalis, mengevaluasi dan menilai pesan media sehingga tidak ditelan mentah-mentah.
5 KONSEP INTI DALAM LITERACY MEDIA
- Media Are Constructions
contoh : Siapa yang membuat standar definisi cantik adalah langsing, putih bening , rambut panjang? Media. Lalu siapa yang menetapkan bahwa rambut indah adalah yang hitam berkilau dan tebal? iklan shampo dari media.
- Media Have Commercial Implication
Contoh : Media seringkali meliput event special seperti wedding party. Sebenarnya ini tidak terlalu krusial, namun media sengaja membuat isu ini seolah-olah penting untuk diketahui oleh semua orang sehingga ujung-ujungnya rating mereka naik dan iklannya banyak.
- Media Has Its own unique aesthetic form
- Audiences Negociate meaning
Misalnya: Media meliput blusukan jokowi, lalu ada pro dan kontra. Beberapa mungkin melihat ini sebagai gambaran bahwa pemimpin itu harusnya merakyat, namun ada juga bahwa liputan ini hanya sebuah pencitraan di depan media. Dari sini sudah terlihat bahwa satu pesan yang sama bisa dimaknai berbeda oleh khalayak.
- Media is social and political
Media memiliki nilai, kekuatan dan kekuasaan sehingga bisa mempengaruhi kehidupan social dan politik. Media adalah salah satu agen sosialisasi, oleh sebab itu dia bisa saja mensosalisasikan budaya-budaya tertentu sehingga lama kelamaan bisa merubah kehidupan sosial. Contoh: media memperlihatkan bagaimana kehidupan masyarakat modern yang konsumeris, maka khalayak akan berpikir untuk meniru gaya hidup yang seperti itu sehingga kita masuk dalam budaya konsumerisme.
Setelah mengetahui konsep literasi media bahwa apa yang disampaikan media tidak semuanya bisa kita terima mentah-mentah karena ada banyak faktor didalamnya. Lalu sekarang kita bisa menganalisis pesan media dengan pertanyaan kunci sebagaim berikut:
- Authorship -> Siapa yang membuat pesan ini?
- Purpose -> Kenapa pesan ini dibuat? Siapa target dari pesan ini?
- Economic -> Siapa yang membiayai ini?
- Impact -> Siapa yang diuntungkan/dirugikan pesan ini?
- Respone -> Apa tindakan yang dilakukan untuk merespon pesan ini?
- Content -> Apa nilai, informasi dan pesan yang dibawa?
- Technique -> Bagaimana teknik yang digunakan? Bagaimana pesan ini dikomunikasikan?
- Interpretation -> Bagaimana orang yang berbeda memaknai pesan ini dengan berbeda?
- Context -> Kapan ini dibuat? Dimana dan bagaimana ini di bagikan ke publik?
Contohnya menyusul di posting selanjutnya ya :)
0 comments:
Post a Comment