Ketika saya tidak sms kamu duluan bukan semata-mata karena gengsi. Meskipun tidak munafik terkadang alasan itu benar. Celakanya jika masing-masing kita seperti itu maka yang terjadi tentulah saling menunggu bahkan mungkin lama kelamaan akan terbiasa tidak saling menyapa. Orang kadang mau menyapa sekedar tanya kabar saja berpikir-pikir, sampai tidak terasa teman yang dulunya dekat kini sudah entah dimana.
Sayangnya saya bukan termasuk orang yang suka sms duluan. Meskipun pada akhirnya saya selalu membalas pesan-pesan kamu. Dari dulu bahkan dengan orang terdekat sayapun, saya menunggu untuk dia kirim pesan duluan. Tapi ya tidak melulu begitu karena saya tahu ada kalanya saya harus menyapa duluan untuk menunjukkan bahwa saya juga peduli dengan dia. Sebenarnya pandangan disini merupakan akumulasi dari pengalaman kita hingga membentuk mindset dan menjadi prinsip.
Bagaimana sih rasanya sudah sms duluan tapi justru diresponnya kurang enak atau bahkan gak di respon. Mungkin kalau sms gak ketahuan, tapi kalau chatting zaman sekarang kelihatan bahwa pesannya sudah dibaca tapi tak kunjung ada balasan. Istilahnya ini NORRO (No Respond Read Only). Oke mungkin kamu sibuk belum sempat bales, tapi nyesek gak sih ketika lihat orang yang kamu sms ternyata sudah update di sosmed lain. Belum lagi kalau misalnya dibales tapi pendek-pendek. Saya sangat tidak suka yang semacam ini, pasti saya selalu bilang kalau kamu sibuk silakan lanjutkan kerjaan kamu dulu daripada bales pesanku pendek-pendek. Saya jauh lebih menghargai orang yang dengan sopannya bilang lagi sibuk daripada bales tapi pendek. Saya terimakasih banget kamu nyempetin bales sms ku ditengah kesibukanmu, tapi itu akan tidak baik untuk kamu dan aku. Fokusmu akan terbagi dan akupun akan tak enak hati membaca pesanmu yang pendek-pendek. Pada akhirnya saya memilih untuk tidak sms kamu duluan karena saya tidak tahu jadwal kesibukanmu. Silakan sms saya duluan, dengan senang hati saya akan membalasnya.
Alasan pertama cukup logis, alasan kedua lebih pake perasaan. Entah benar atau tidak, tapi saya gak munafik kadang saya terpaksa sms duluan karena ada perlu. Sebenarnya ini gak perlu dipermaslahkan karena inti dari komunikasi ya menyampaikan pesan. Setiap tindakan komunikasi bertujuan untuk itu, jadi ketika anda berkomunikasi untuk menyampaikan keperluan anda itu wajar. Sebenarnya yang jadi masalahnya adalah etika. Bagaimana caranya kamu menyampaikan itu tanpa menimbulkan kesan hanya memanfaatkan orang yang kamu hubungi pas kamu butuh aja. Saya males banget pas ada orang butuh sibuk menghungi, pas giliran lagi gak butuh di sms balesnya satu kata. OMG, who do u think u are?
Saya udah males banget sama yang begituan, sekarang kita gampang-gampangan aja ya. If u start, i will. Tapi tidak menutup kemungkinan saya akan hubungi kamu duluan, saya harap respon kamu baik. Jika terpaksa lagi, daripada kamu ke ganggu dengan sms saya dan tak enak membalasnya, oke lebih baik hapus kontak. Saya bukan tidak suka dengan orangnya tapi saya hanya gak suka dengan sikapnya. Maaf ya, jika saya sering delete kontak orang karena alasan itu, tapi sejujurnya saya gak marah. Meskipun saya habis delete kontak kamu, mungkin pas ketemu kita juga akan tetap baik-baik saja. Bahkan pernah saya delete kontak bbm orang, setelah itu langsung saya telpon orangnya saya bilang saya gak suka dengan balasannya di bbm maaf kontaknya saya hapus. Tapi habis gt saya komunikasi dengan sosmed lain juga baik-baik saja.
Boleh curhat dikit, saya kehilangan kontak dengan seseorang yang juga sering saya ceritakan di blog. Sebenarnya saya sudah ketemu orangnya, bahkan saya pegang hp, install wa dan bbm disitu. Tapi haruskah saya invite, sementara orangnya tidak ada niatan untuk itu. Oke tak usah berhubungan sama sekali jika memang itu yang terbaik. Ku pikir itu akan lebih membahagiakan ketika kamu tak tahu kapan saya pulang dan aku tak tahu kapan pulang tapi keadaan mempertemukan kita. Sebenarnya untuk orang ini ada pengecualian, tapi aturan main text me first tetap berlaku. Intinya susah senang itu pilihan, pertahankan yang membahagiakan dan tinggalkan yang menyakitkan. Udah sekian wassalam. :)