Sunday, 25 December 2016

Jika seseorang itu aku


Bagaimana rasanya ketika ada seseorang yang dengan sengaja datang, menempuh perjalanan jauh yang membentang. Bagaimanapun jarak tak pernah berkurang kan walau sesering apapun kita lalu lalang. Waktupun juga tetap sama, berangkat terang sampai bertemu lagi terang. Lalu, apakah itu jadi penghalang? nyatanya seseorang itu tetap dengan senang mengabarkan padamu "aku pulang".

Jauh sebelum kejadian ini berselang. Kamu pernah bertanya padanya kapan ia pulang. "Aku akan di rumah ketika kamu di rumah" begitu dia bilang. Lalu, itu telah sungguh dilakukannya sekarang. Ya, seseorang itu telah dengan sungguh berjuang menyempatkan datang. Datang untuk kamu yang membawa separuh hatinya ke kota seberang. Jika waktu adalah uang dan tindakan adalah bukti kesungguhan seseorang, lalu alasan apa yang kemudian bisa membenarkanmu untuk menghilang? Kalau memang tidak bisa menyempatkan, setidaknya berkirim pesan tentu itu sudah membuatnya tenang. Jika sudah demikian, sejauh apa seseorang itu harus berjuang? 
Semoga kamu belajar dari caraku mencintaimu. Iya kamu, sebab seseorang yang datang itu adalah aku, lalu yang menjadi alasanku dan membawa serta hatiku adalah kamu. 
Dari kotaku dan kotamu, 12 Desember 2016 
Share:

0 comments:

Post a Comment