Pena menggores cerita tentang yang ku rasa, jiwa yang mulai tak kuasa menahan ego-nya cinta,malam berkisah memberi harapan untukku menitipkan rindu lewat sang bulan, damainya hembusan angin malam menghantarku ke pagi yang tenang. Terus sang waktu berputar siang brganti malam hingga pagi menjelang dan tibalah perjalananku disatu yang kunantikan,aku bisikkan harapan pada Tuhan namun kenyataan brcerita lain. Ingin ku robek semua catatan,namun itu hanyalah pikiran yang tak mungkin kini sanggup ku lakukan,walau hati yang tegarpun kini mulai meragu tapi rasaku tetap terjaga dalam ruang rindu untukmu,biarlah ini terjadi agar ku tau apa akhir dari semua ini,akankah jiwa lembut itu masih menyapaku dalam padatnya urusan dunia, aku tak mengeluh apalagi marah karena ku yakin Tuhanku maha pemurah, Allah tau tulusnya rasa ini, Allahpun melihat ketika ku bersusah payah menutup rapi singgasana rasa ini,aku yakin malaikat menjagamu meski aku tak tau apa itu untukku,tapi bukankah kau tau dan mendengar sayup kerinduan yang dulu ku panjatkan pada Tuhanku. Bukan aku tak bisa melogika tapi aku hanyalah jiwa yg sedang jatuh cinta, jatuh dan terjatuh hingga ku tersesat di sebuah perjalanan yg terasa berat. Percuma ku berlari kalau tak mengerti ke kanan atau kiri, Ya Allah bimbinglah langkah kakiku agar ku tak melewati batas syara', jadikanlah cinta yg kau anugrahkan menjadi sarana untukku lebih dekat kepadaMu bukan malah menambah saldo dosaku,jagalah hatiku agar rasa yg Kau beri ini tak melampaui cinta yang hakiki. Amiin
0 comments:
Post a Comment