Saturday, 26 July 2014

Aku tersesat dan diam

Saya membiarkan diri saya tersesat dalam suatu ruang yang tak pernah saya ketahui dalamnya. Saya mencoba menerka – nerka apa yang sebenarnya ada, sampai akhirnya saya sulit membedakan antara kenyataan dan harapan. Disitulah saya mulai terpikir untuk diam , ya hanya diam dan mengikuti skenario Tuhan. Saya hanya mencoba menerima apapun yang terlihat di hadapan saya , ikhlas itu memang sulit tapi lebih sulit jika saya terus teraniaya dengan harapan-harapan itu. Ketika perlahan Tuhan menunjukkan skenarionya , saya benar-benar hanya menjadi penonton karena saya tidak mau merusak dalam sandiwara yang tak ada dalam cerita sehingga saya sendiri yang merusak jalan cerita yang Tuhan buat. Selalu ada pesan moral yang kita ambil dalam sebuah skenario. Disini saya belajar lagi tentang kesabaran . Sabar menunggu tanpa kepastian , sabar mengendalikan harapan , dan sabar melihat kenyataan. Terimakasih sudah pernah memberikan yang terbaik untuk saya.
Share:

0 comments:

Post a Comment