Saturday, 25 February 2017

Lelaki baik itu tidak datang dua kali, let's prepare

Tiba-tiba saya seperti mendapat aba-aba balik kanan alias putar haluan. Beberapa rencana sedikit saya rubah demi penyesuaian dengan "masa depan". Kenapa harus dirubah? ya hidup itu dinamis, kita belajar dan bertemu orang setiap waktu, sehingga sangat mungkin juga pola pikir kita bisa berubah setiap waktu. Lalu apa "masa depan" yang saya maksud?

Jauh sebelum ini, saya mungkin seperti kebanyakan orang pada umumnya, bercita-cita jadi eksekutif muda di gedung bertingkat dengan mobil mengkilat dan bergaul dengan para ekspatriat. Sampai akhirnya saya belajar banyak hal dari setiap kejadian yang saya alami di hidup saya. Bahkan mungkin ada tulisan terdahulu yang sedikit bertolak belakang dengan apa yang saya tuliskan hari ini. Ya biarlah itu menjadi bukti bahwa saya berkembang dari hari ke hari. Tapi ini terlalu rumit untuk saya jelaskan disini dan mungkin memang tidak perlu juga. Sebab sekeras apapun saya berusaha menjelaskan, bagaimanapun pengalaman dan latar belakang kita yang berbeda akan membuat kesan yang berbeda.

Tuntas tugas saya sebagai mahasiswa sarjana di UI, saya memutuskan kembali ke Kediri. Dari awal memang saya tidak ingin menetap di Depok atau Jakarta, tapi bukan berarti juga saya akan kembali secepat ini. Dulu saya berpikir untuk bertahan sebentar satu atau dua tahun berkarir di Ibu Kota. Tapi belakangan rencana itu saya urungkan dengan berbagai pertimbangan. Ada hal yang yang perlu saya persiapkan, prioritaskan dan perjuangkan. Itulah "masa depan" saya.

Mungkin akan menjadi sebuah pertanyaan tentang "masa depan" yang saya tuliskan. Sebagai seorang muslimah, salah satu kewajiban saya adalah menunaikan ibadah yang menjadi penyempurna separuh agama saya. Terlebih lagi saya terlalu rapuh untuk menghindari dosa dan maksiat. Di waktu bersamaan, perjalanan saya sejauh ini membawa saya pada seseorang yang bersamanya kini kenyakinan itu semakin tumbuh. Saya mengenalnya sudah sejak lama, jauh sebelum keyakinan itu ada. Tapi sejauh ini kami tidak perlu ada ikatan apa-apa. Cara saya menjaganya kini adalah dengan menjaga diri saya sendiri, dan saya harap sebaliknya. Jika nanti satu nama itu tetap dia, akan saya ceritakan di postingan selanjutnya bagaimana perjalanan yang membawa kami bersama dalam satu ikatan rasa.

Meskipun sekarang keyakinan itu belum berarti apa-apa, tapi entah dengan dia atau siapa, yang jelas segalanya perlu saya persiapkan jauh sebelum waktu itu tiba. Entah cepat atau lambat waktu itu pasti akan segera tiba, lalu apa yang membuat saya bisa menunda mempersiapkan segalanya. Termasuk menyiapkan diri saya untuk "dimilikinya" sepenuhnya.

Dari Aisyah r.a, ia berkata, saya berkata kepada Rasulullah SAW,"Ya Rasulullah, siapakah manusia yang paling besar haknya kepada seorang perempuan/istri? Beliau menjawab,"Suaminya". Aku berkata,"Dan siapakah manusia yang paling berhak terhadap seorang laki-laki/suami? Beliau menjawab,"Ibunya." (Hadits Riwayat Imam An-Nasa'i, Al-Hakim, dan Imam Al-Bazzar)

 Jadi, sejak dini saya sudah mulai menyiapkan jika pada akhirnya ada orang yang lebih berhak atas diri saya. Keputusan yang saya ambil kini tidak mungkin jauh dari hal itu. Saya orang yang sangat terencana, terlebih lagi untuk urusan "sepanjang masa". Contohnya begini, bisa saja sekarang saya berkarir dulu di ibu kota sebagaimana yang saya rencanakan terdahulu. Tetapi pertanyaannya, apakah ada yang menjamin saya bisa dengan mudah meninggalkan posisi, gaji dan kenyamanan yang sudah punya ketika waktu itu benar-benar tiba?. Sementara, memulai segalanya dari awal lagi mencari pekerjaan sana-sini mungkin juga sedikit melelahkan. Jadi alangkah baiknya dari sekarang saya sudah menyiapkan bagaimana bisa seimbang antara "keinginan" saya sekarang dengan kewajiban saya nanti. Lelaki baik itu tidak datang dua kali, sudah sepantasnya saya bersiap menyambutnya sejak dini. Semoga kamu juga sedang melakukan hal yang sama ya :) 
Share:

Wednesday, 1 February 2017

SKRIPSI, done! (Tips)

Pada postingan sebelumnya mengenai skripsi, saya sempat mengatakan untuk memberikan tips. Jadi pada tulisan ini, khusus akan saya bahas mengenai 2 tips yang saya janjikan itu. Tips ini versi saya, jadi belum tentu bisa berlaku untuk semua ya :)

TIPS MENGERJAKAN SKRIPSI DENGAN CEPAT

  • Semua dimulai dari niat dan tujuan kita di awal, ini yang harus kita rumuskan di awal. Sebab kalau tidak, skripsi itu sangat melenakan. Kalau niatnya sudah bulat, setidaknya akan lebih terjaga. Kalau mau selesai dalam 1 semester ya selalu tanamkan, satu semester satu semester. 
  • Be realistis! ingin berkontribusi dengan meneliti sesuatu yang belum pernah ada itu boleh-boleh saja. Tapi sebaiknya pertimbangkan perjalanan ke depannya, apakah ada akses ke sumber data dan sejauh apa data itu bisa kita peroleh. Saran saya, pilih topik yang sederhana yang sesuai dengan minat dan kapasitas kita saja. Mengangkat masalah mikro tapi dengan data yang mumpuni dan analisa tajam tentu akan menjadi karya yang sangat menarik. 
  • Pilih topik yang kira-kira bisa diteliti dengan metode yang lebih kamu sukai. Metode kuantitatif dan kualitatif itu sangat berbeda, masing-masing tentu punya tantangan sendiri. Kalau kamu suka kebebasan berpikir dan tantangan ya pilih kuali, Kalau suka membuktikan dengan perhitungan angka, ya pilih kuantitatif. Bagi saya pribadi kuantitatif lebih cocok untuk saya, sebab adanya perhitungan angka membuat penelitian saya hasilnya lebih pasti, bukan sebatas asumsi yang masih bisa di debat sana-sini. Secara pengumpulan data juga lebih mudah, karena saya bisa pakai kuesioner online. Pengolahannya dibantu aplikasi SPSS jadi tugas peneliti menjelaskan angka itu dengan fakta dan teori. 
  • Pilih topik yang sudah pernah diteliti, namun lihat dari sudut pandang berbeda. Ini agak tricky sebenarnya, tapi dari pengalaman saya cukup membantu. Skripsi saya tentang media dan reputasi, tentu sudah ada yang membahas yang bisa jadi referensi. Tapi harus ada pembaruan yang membedakan penelitian kita dengan sebelumnya, pembaruan itu misalnya ya dari objeknya, sudut pandangnya atau dari studi kasusnya. 
  • Keep Contact! kontak dengan dosen pembimbing dan dengan skripsi kamu sendiri. Kalau tidak bertemu setidaknya kirim email atau apa yang intinya mengabarkan kalau kita terus berjalan dan berprogres. jangan sampai, kita datang pas sudah mau deadline. Karena bagaimanapu kita juga butuh arahan dan persetujuan dosen. Kemudian, selalu usahakan juga membuka skripsi kalau bisa setiap hari, walaupun cuma nambah satu paragraf, edit halaman, bahkan benerin typo sekalipun. Ini akan menjaga kita agar tidak menunda-nunda, karena sekali menunda bisa tau-tau sudah mau deadline.  
  • Rajin-rajin kontak dengan teman yang lagi skripsi juga, biar bisa saling mengingatkan, menguatkan dan mendoakan. haha. 

TIPS MENGOLAH DATA PAKAI SPSS DENGAN CEPAT
  • Langkah pertama, lihat-lihat aja dulu spss itu ada apa. Browsing-browsing dulu cara input di spss. 
  • Kalau sudah tulis variabel view, selanjutnya tinggal input data. Nah kalau mau cepat, kita tulis datanya dulu di excel rubah jadi angka semua, lalu tinggal paste ke spss. Kalau pakai kuesioner online akan lebih cepat lagi, karena sudah ada rekapnya, tinggal kita rubah jadi angka dengan rumus IF di excel. 
  • Kalau sudah selesai input, segera tampilkan output pengujian yang dibutuhkan. Rajin-rajin browsing cara pengujian dengan spss, karena biasanya suka beda cara. Kalau bisa pahami betul kenapa harus menggunakan cara itu dan rujukannya siapa. 
  • Pada spss itu hanya alat yang hanya mengikuti instruksi kita. SPSS akan selalu menampilkan mau benar atau salah pengujian kita, jadi tugas kita adalah memastikan bahwa pengujian yang kita lakukan sudah benar dan bisa diterima secara metode. Misalnya tidak semua penelitian bisa di regresi secara metode, namun spss tugasnya hanya menghitung kan, jadi kalaupun kita klik regresi juga tetap bisa keluar hasilnya. 
  • Cukup uji dan baca yang kita butuhkan, fokus saja. Bagaimana cara membacanya? rajin-rajin browsing dan baca buku.
Share: