Saya lahir dan besar di Kediri, sebuah kota kecil di sisi timur pulau Jawa. Hingga kemudian saya hijrah ke Depok untuk melanjutkan kuliah disana. Tidak lama, hanya sekitar 3,5 tahun saja, sebab sehari setelah wisuda saya langsung pulang meninggalkan Jakarta Raya. Inilah yang mungkin kemudian menimbulkan banyak tanya untuk beberapa orang di sekitar saya. Seperti, gak pengen cari kerja di Jakarta? Kok buru-buru pulang kenapa? Gak mau balik lagi ke Jakarta aja? Dan segala macamnya yang serupa.
Ketika ditanya seperti itu, lalu apa jawab saya? tergantung siapa yang bertanya. Kebanyakan cuma saya jawab "gak (titik)", beberapa saya jawab lebih panjang "pengen disini aja", lalu jika itu serius sekali saya biasanya bilang saya gak menemukan apa yang saya cari disana. Sepertinya agak membingungan bagi sebagian besar orang, terlebih bagi mereka yang belum pernah tinggal di Ibu Kota dan (atau) mengidamkan kehidupan metropolitan yang serba ada.
Teman-teman, setiap orang memiliki latar belakang dan perjalanan kehidupan yang berbeda-beda. Sehingga pandangan masing-masing orang tentang kehidupan bisa jadi juga akan berbeda. Kemudian menjadi berbeda pula life goal, prioritas, kebutuhan, dll. Kadang orang lupa bahwa setiap orang berhak memilih jalannya, sehingga menjadi "latah" mengomentari hidup yang orang lain punya.
Jauh sebelum ini idealisme sayapun sama seperti orang kebanyakan. Tapi kemudian saya berubah pikiran, saya memilih meninggalkan Ibu Kota yang nampak begitu menjanjikan. Hidup itu butuh keseimbangan, terlebih bagi saya yang sangat butuh ketenangan. Mungkin sebagian orang mudah saja berkompromi dengan dalih jika sudah terbiasa juga tidak jadi beban. Saya bisa saja bertahan, tapi untuk apa? Pada akhirnya yang menjadi korban adalah kebahagiaan saya sendiri. Saya gak mau itu terjadi, siapa lagi yang bisa mengupayakan kebahagiaan diri kalau bukan kita sendiri.
"Belum menemukan hal yang saya cari" itu juga luas sekali. Tapi ya biarlah Tuhan dan saya yang tau soal ini, termasuk apa yang saya temukan di Kediri dan jadi prioritas saya disini, tidak perlu saya publikasi terperinci. Siapa tahu akhirnya rejeki saya tetap kembali di Jakarta kan ya saya mau apa? Berarti saat itu saya sudah menemukan apa yang saya cari. Suatu saat saya akan menulis lagi dan semua yang seringkali dipertanyakan perlahan akan terjawab sendiri. Tidak usah menebak-nebak, salah-salah malah suudzon nanti. Hehe. Mari saling mendoakan saja untuk kita semua ya 😊
0 comments:
Post a Comment