Tidak ada yang salah dengan jatuh cinta, jutru itu adalah fitrah dari yang Maha Kuasa. Sama sekali tidak salah apalagi dosa, selama kita bisa menjaga.
Masalahnya, kita sering lupa bahwa ada Sang Pemilik Hati yang Maha membolak-balikkan hati manusia. Kita sibuk mendekati dan mengejar sang pujaan hati, sampai tak sempat meminta pada pemilik sesungguhnya. Sibuk kirim whats app setiap saat tanya sedang apa, dimana dan dengan siapa. Belum lagi kepo sosial media dia tanpa jeda. Boleh saja berusaha, tapi ada aturannya dan harus disertai doa. Kalau Allah gak ridho, lalu usaha itu semua untuk apa? jangan sampai udah capek habis-habisan, gak taunya cuma jaga jodohnya orang saja.
Bukan janji yang membuatnya tidak lari, namun Allah sebaik-sebaiknya penjaga hati. Manusia begitu rapuh, tiada daya dan upaya untuk menjaga apapun atas dirinya. Bahkan untuk hal sederhana seperti mood (suasana hati), habis nangis bisa ketawa, dari murung tau-tau ceria. Apalagi ini urusan rasa, padahal manusia punya rasa lelah, bosan dan kecewa. Belum lagi kita yang jauh dari kata sempurna, ketika dia tau kelemahan dan kekurangan kita, siapa yang menjamin janji itu masih bisa terjaga?
Berapa lamapun kita sudah mengenal juga belum tentu jaminan untuk tau segalanya. Lalu bagaimana? selalu libatkan Allah dalam segala urusan kita. Allah yang maha membolak-balikkan hati manusia. Kalau memang belum siap menjaga dalam ikatan sesuai syariat agama, ya kembalikan ke Allah dulu saja.
Adakalanya pas udah tenang malah kembali berbunga-bunga, ya balikin lagi aja. Pokoknya gitu terus sampai waktu yang tepat itu tiba. Biarkan waktu pula yang menjawab, apakah nama itu masih sama atau sudah berbeda.
Kembalikan semua, ikhlas lillahi taala meminta ketetapan terbaik-Nya. Pun jika sudah siap menyempurnakan separuh agama, seyakin dan semantap apapun kita, tetap istikharah dulu aja. Jika memang namanya yang tertulis dalam ketetapan-Nya, insyaAllah akan berkah, mudah dan indah pada setiap fase yang ada. Begitupun sebaliknya, jika ternyata Allah punya rencana yang berbeda, insyaAllah kita lapang dada, terhindar dari rasa kecewa, dan menyambut dengan suka cita.
Nb: hanya sebatas self reminder.
0 comments:
Post a Comment