Situasi saat pengumuman penerimaan santri Gontor |
Assalamualaikum
Setelah jeda agak lama, terselip beberapa postingan lain, akhirnya saya melanjutkan lagi cerita tentang pengalaman saya ketika mendaftarkan di Gontor. Ini merupakan part 4, yang insyaAllah akan menceritakan momen pengumuman dan segala keriwehan penempatan santri. Cerita mengenai syarat dan proses pendaftaran serta ujiannya sudah saya tulis di bagian sebelumnya. Berikut linknya:
PART 1 - Kelengkapan, Waktu dan Biaya Pendaftaran
PART 2 - Proses Pendaftaran
PART 3 - Ujian masuk Gontor
Setelah ujian selesai, kini waktunya calon pelajar dan calon wali santri menunggu pengumuman. Kalau kayak gini ya banyakin berdoa dan persiapkan mental untuk menerima ketetapan terbaik yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Pada waktu itu agak simpang siur kapan pengumuman, tidak ada pemberitahuan resmi juga dari panitia. Tapi yang jelas itu gak lama, saya lupa selang berapa hari tapi yang jelas gak sampai seminggu. Mungkin sekitar 3-4 hari dari tes tulis.
Calon wali santri juga gak kalah antusias, parkiran mobil itu penuh sepenuh-penuhnya sampai tepi jalan raya. Dari pendaftaran ke pengumuman itu gak sebentar, jadi banyak calon wali santri yang pulang dulu dan kembali lagi saat hari pengumuman tiba. Saran saya sebaiknya jangan datang paginya, karena mulai habis magrib itu sudah mulai berdatangan.
Jam 6 pagi wali santri mulai berduyun-duyun masuk ke dalam, merapat ke tenda tempat dimana pengumuman dibacakan. Tenda itu terpasang di depan gedung oren, memanjang ke barat, yang kira-kira akan menampung 2.400 calon santri. Tenda itu memang dikhususkan untuk calon santri saja. Sementara calon wali santri ya memadati sekitar tenda, mencari tempat ternyaman masing-masing untuk mendengar kenyataan. hehe.
Suasana pengumuman |
Pengumuman di Gontor berbeda dengan tempat lain, yang cukup di tempel di papan pengumuman atau bahkan diumumkan online. Di sini, pengumuman dibacakan bergantian oleh pimpinan pondok. Nomor yang diterima maupun yang tidak diterima akan dibacakan semua. Itu sama sekali tidak ada jeda dan semuanya diharapkan tertib, menyimak sampai semua selesai dibacakan. Pimpinan, Kyai Hasan, mulai memberikan sambutan pukul 07.00 dan selesai tepat pukul 08.00. Setelah itu mulailah dibacakan nomor-nomor yang diterima di Gontor putri 1, 2, 3, 5 sampai nomor yang belum bisa menjadi santri Gontor tahun ini.
Bagi yang punya nomor awal, begitu kepanggil rasanya langsung lega gitu ya. Tapi kalau yang nomornya ribuan, ya harus agak sabar, tenang dan keep praying. Adik saya daftarnya belakangan jadi dia dapat nomor 2.000 sekian. Ya itu agak lumayan juga dag dig dug nya pas mulai dibacakan, nomor awal-awal. Pas dengan Kyai Hasan membacakan, "Di terima di Gontor Putri 1, nomor x, x, x, ........" air mata saya langsung netes. Antara terharu, cemas, berharap, semua campur aduk. Apalagi lihat orang tua yang nomor anaknya sudah terpanggil, masyaAllah. Melihat ibu bapaknya berpelukan sambil menangis terharu, MasyaAllah ikut terharu banget rasanya.
Lama kelamaan saya mulai tenang, sampai akhirnya mulai dag dig dug dan sangat gak karuan pas udah mulai dekat 2000. Saya dan Mama nyimak bener-bener sampai pindah tempat, dari yang awalnya dibelakang. Pindah merapat ke dekat tenda calon santri. Semakin harap- harap cemas, ketika Ustadz sudah membacakan 19XX, 19XX, ....... 2.050, 205X, 20XX. Jeng jeng nomor adik saya terloncanti. saya speechless sejadi-jadinya. Astagfirullah, saya dan mama seketika itu pula saling melihat dan menetes air mata. Posisi kita agak kepisah jadi kita gak bisa berinteraksi lebih. Rasanya badan saya lemes langsung, sedikit hopeless karena Gontor putri 1 ini menerima paling banyak. Bahkan sepengetahuan saya hampir setengah dari keseluruhan total santri yang diterima ditempatkan di GP 1. Sisanya baru GP2, GP3, dan GP5 yang paling sedikit. Jadi ya gimana ya, kayak yang punya peluang terbesar ya di GP 1. Terlebih lagi ini pengalaman pertama, semua serba baru dan hanya mengandalkan insting sok tahu. haha.
Begitu nomor dia dipanggil, saya dan mama lansung mundur untuk mengabari yang perlu dikabari dan mengurus keperluan adik. Sementara anaknya masih harus tetap stay di tempat sampai rangkaian pengumuman selesai dan sujud syukur di masjid. Alhamdulillah, Alhamdulillah. Prosesnya juga tidak berhenti sampai disini, bagi yang diterima di GP 2, GP 3 dan GP 5 langsung diberangkatkan saat itu juga. Alhamdulillah GP 2 sebelahan dengan GP 1, jadi kita tinggal jalan lewat jembatan yang menghubungkan GP 1 dan GP 2. Alhamdulillah lagi kita berempat plus adik saya, jadi sekali jalan barangnya sudah kebawa semuanya. Dia bilang sebelum setengah 12 harus sudah sampai GP 2 karena ada pengarahan, jadi ya emang bener-bener langsung jalan saat itu juga. Begitupun yang ke GP 3, bis bis sudah stay disana. Orang tua tidak perlu khawatir karena pondok sudah menyiapkan bis untuk santri dan truk untuk mengangkut barangnya.
Berita penerimaan Gontor Putri di Majalah Gontor |
Saat itu lalu lalang manusia bawa-bawa koper, kasur, ember, dll bener-bener banyak sekali. Begitupun lalu lalang kendaraan, gak kalah riwehnya. Semuanya campur aduk, sama kayak perasaan orang-orang saat itu. Ada yang nangis terharu, ada yang nangis sedih. Pokoknya ini momen terhactic menurut saya, gak bisa dideskripsikan. Dari 2.400 sekian calon santri, akhirnya yang diterima adalah 1.900 sekian. Sehingga ada sekitar 500 calon pelajar yang belum bisa belajar di Gontor tahun ini. Lalu kira-kira mereka harus sekolah dimana? sebab sekolah umum juga sudah tutup. Tunggu ceritanya di part selanjutnya ya, terima kasih. :)
---------------------------------------------------------------------Bersambung ke PART 5 :)
Assalamu'alaykum Warahmatullah
ReplyDeleteKaka Ima, menanti part 5 nih, apa yg terjadi utk yg belum lulus?
Jazaakillaah khayr, kaka
Assalamu'alaykum Warahmatullah
ReplyDeleteKaka Ima, menanti part 5 nih, apa yg terjadi utk yg belum lulus?
Jazaakillaah khayr, kaka
waalaikumsalam, halo Esti terima kasih sudah berkunjung ke blog saya :)
ReplyDeleteIya insyaAllah segera dilanjutkan, ditunggu ya, terima kasih :)
Mba Ima,
ReplyDelete1. Kasur, ember, dll, itu yg di beli pas daftar kan ya?
2. Kalau ga di terima kasurnya di kemanain itu ya? kan besar
3. Kalau diterima setelah pengumuman besoknya langung belajar di kampus dia diterima? apa ada jeda hari dari pengumuman ke mulai belajarnya? Kalau jauh pulang dulu atau gimana itu ya?
Trims
Halo Bapak/Ibu/Adik/Kakak Terry, terima kasih sudah berkunjung ke blog saya.
Delete1. Iya beli pas daftar, beli di sekitar pondok ada banyak yg jual. Beli di panitia pas proses daftar itu jg bisa. Sepertinya saya tulis cerita lengkapnya ada di part sebelumnya.
2. Kasurnya kecil, kasur busa ukuran single dengan ketebalan sekitar 10 cm (kira2). Jadi bisa digulung dan ditenteng2, masuk bagasi mobil jg sangat bisa.
3. Langsung, bahkan seketika habis pengumuman itu langsung. Sejak daftar sampai pengumuman anak sudah tidak boleh pulang. Jika diterima, langsung diarahkan ke kampus dimana dia diterima. Jika jauh, misalnya GP 3 dan GP 5, pondok sudah menyediakan kendaraan untuk mobilitas santri dan barang2nya. Setelah tiba di kampus barunya, langsung pengarahan untuk pembagian kamar. Setelah itu langsung banyak agenda pondok yg harus diikuti. Jadi dari daftar sampai diterima santri tidak boleh pulang. Pulangnya nanti pas liburan pertengahan tahun.
Semoga membantu jawaban saya, sekiranya ada yang kurang jelas boleh email ke saya nhimayah@gmail.com
Semoga membantu. Terima kasih :)
Kak Apakah saat daftar pakai baju putih rok hitam?
ReplyDelete