Akhir-akhir ini hasratku untuk
menulis tentang masalalu besar sekali , niatku sederhana supaya mereka yang
kini masih terjebak dimasalalunya kembali punya keyakinan bisa lepas dari itu
semua. Tapi aku menyadari niat baikku mungkin tidak cukup baik untuk perasaan
orang di masa depanku. Akhirnya aku membuat status di facebook :”aku sedang
berusaha berhenti menulis tentang masalaluku untuk menjaga perasaan siapapun
yang ada di masa depanku.”
Aku
tidak mungkin sanggup melihatnya bersedih karena tulisan-tulisan di blogku
tentang masalaluku. Bagaimana caraku mengelak sementara blog akan terus ada
kecuali aku menutup akun pribadiku. Rasanya tidak akan ada alasan yang mampu
membenarkan posisiku, termasuk niat baikku. Maka dari itu, sekarang aku belajar
untuk tidak lagi menulis tentang masa laluku. Jangan sampai aku melukai dia
dengan tulisan-tulisanku, sementara dia bersusah payah menjaga perasaanku. Jika
senyum bisa memberikan kebahagiaan, kenapa harus mengundang kesedihan dalam
penyesalan.
Meskipun
aku belum tahu untuk siapa perasaan itu ku jaga, tapi bukankah semuapun akan
sakit jika tahu orang terkasihmu pernah berjuang untuk cinta yang lain. Bagaimana
rasanya ketika kamu tahu orang yang ada disampingmu setiap kamu membuka dan
menutup mata justru masih memikirkan orang lain? ini tentu sangat mengecewakan.
Tapi tenanglah, ketika aku sudah memilihmu aku pastikan semua untukmu. Meskipun
ada kalanya aku belajar dari masalalu tapi bukan berarti aku harus selalu
mengingat masalaluku. Jika nanti tiba-tiba
aku teringat masalaluku , tolong ingatkan aku bahwa definisi kita adalah aku
dan kamu, bukan aku dan dia. Jika suatu saat aku terlalu lama melihat
kebelakang, tolong ingatkan aku bahwa ada orang yang sangat mencintaiku di
hadapanku.
Setiap
tindakanku kini akan berproyeksi ke masadepanku dan masadepanmu. Orientasinya
bukan lagi masa kini, tapi masadepan. Entah dimanapun kamu berada, entah siapapun
kamu, aku percaya kamu juga pasti melakukan hal yang sama untukku. Nanti
berbagi ceritalah denganku tentang bagaimana perjuanganmu hingga kamu bisa
menghadiahkan kebahagiaan untukku. Aku tentu senang sekali mendengar orang
terkasihku bercerita tentang bagaimana usahanya menapaki tangga yang akhirnya
mempertemukan kita. Tapi aku berpesan padamu, wanita itu peka sekali
perasaannya. Mungkin nanti kamu akan dilema ketika aku bertanya tentang
masalalumu, kadang wanita sangat kepo ingin tahu bagaimana masalalumu tapi
ketika kamu bercerita justru dia marah entah kenapa atau bahkan cemburunya membabi
buta.
Sampai
bertemu di masa depan yaa J
0 comments:
Post a Comment