Saturday, 6 September 2014

Rindu dan doa

Aku sedang ingin menulis tentang rindu. Tidak perlu kamu tanya ini untuk siapa karena sudah jelas jawabnya. Tidak ada orang lain yang sesering kamu singgah dipikiranku, tidak ada cerita yang lebih menarik selain tentang kamu , tapi sayangnya tidak ada nama yang paling sulit aku sebut selain  kamu. Mungkin kamu akan mengira ini hanya permainan kata-kata , tapi jujur saja tidak ada cerita yang lebih enak dibaca tanpa ditulis sepenuh hati.

Malam ini aku menghabiskan banyak waktuku hanya untuk memikirkanmu sebelum akhirnya aku menumpahkan dalam tulisan ini. Jika bulan tidak hanya bisa memantulkan cahaya, maka sudah tentu aku ingin bulan bisa memantulkan bayangan. Mungkin lucu ketika setiap kali rindu denganmu , aku bisa melihat bulan karena dengan begitu aku melihat pantulan bayangmu dengan segala aktivitasmu disana. Terkadang setiap kali kerinduan itu muncul sebenarnya aku hanya ingin tahu kamu baik-baik saja. Aku pasti akan sangat senang melihat kamu bahagia di tempat barumu. Ceritamu sangat menarik bagiku tapi sayangnya aku tak cukup kuat mengendalikan tingkahku. Jika aku tidak menatap matamu bukan berarti aku tak menghormati, tapi itu karena aku takut mata kita berbicara lebih nyata daripada kata-kata yang terucap. Lalu kamu tahu kenapa aku sengaja mengambil jarak saat kamu bercerita? Supaya mudah bagi kita untuk tidak saling membaca gesture. Mungkin mulutku diam tapi gesture bisa mengirim pesan dengan reflek ketika detak jantungku lebih kencang, pikiranku mulai melayang, dan hatiku mulai berkembang.

Untungnya aku tak perlu melakukan itu setiap waktu karena jutaan  jengkal antara kita. Aku disini dan kau disana dengan cita-cita kita masing-masing yang sedang kita perjuangkan. Ini bukan ftv yang mungkin bisa kamu tebak ceritanya , jadi akupun tak ingin menerka - nerka skenario Tuhan. Lakukan saja yang terbaik disana, entah bagaimana akhir cerita kita tapi aku percaya ada hasil dari usaha dan doa yang telah kita lakukan untuk kebaikan bersama. Sementara kamu mengusahakan yang terbaik untukmu dan masa depanmu, akupun demikian meski kita berbeda jalan. Aku tahu jalanmu penuh perjuangan tapi justru itu yang membedakan kamu dengan insan yang lain. Meski kita tak bisa berjabat tapi percayalah ada semangat yang selalu tersemat dalam doa, semoga kamu selalu menjadi jiwa kebanggan yang hebat. Melalui doa itulah cara terbaik menyampaikan rinduku, Sampai bertemu di kotaku dan kotamu :)

Share:

0 comments:

Post a Comment