Saturday, 7 February 2015

Museum Angkut

This is the next story of my mini touring, yeah especially about the most important destination, Museum Angkut. :D

Sebuah wisata baru di Batu yang berlokasi di jalan terusan Sultan Agung Atas No. 2 Kota Batu Jawa Timur, tempat ini bernama MUSEUM ANGKUT. Bangunan berwarna putih kalau saya bilang mirip pabrik, dengan tulisan MA+ diatasnya dan tulisan Museum Angkut di depannya. Orang seringkali salah bilang menjadi museum angkot, jadi bagi yang belum tau bisa mengira bahwa yang mereka lihat adalah jejeran angkot-angkot jaman dulu. Padahal, namanya adalah museum angkut. Sehingga, disini anda bisa melihat berbagai macam moda transportasi baik darat, laut maupun udara.
Gerbang pasar Apung

Pintu Masuk Museum Angkut
Jika anda berkunjung menggunakan mobil bisa parkir depan dekat pintu masuk diatas, tapi karena kemarin naik motor jadi parkirnya dibelakang. Lalu kita masuk dulu dari pintu belakang pasar apung baru kemudian tiba depan menuju loket dan pintu masuk. Museum angkit buka jam 12.00 - 20.00 WIB, sedangkan harga tiketnya Rp. 50.000 (weekdays) dan Rp. 75.000 (Weekend) serta tambahan Rp. 30.000 untuk kamera (kecuali handphone). Tetapi seingat saya dulu ada penawaran berupa potongan harga 50% (sudah termasuk biaya kamera) jika anda masuk jam 19.00. Anda akan diberi tiket berupa gelang yang akan dipasangkan di pintu masuk oleh mas-mas yang pakai batik itu. Disitu juga dilakukan pemeriksaan tas.





 Setelah pintu masuk, kita akan memasuki hall utama yang berisi berbagai macam angkutan dengan penataan yang rapi dan elegan. Contohnya seperti foto diatas, beberapa memang terpasang tali merah. Darisini kita akan naik ke lantai 2, konsepnya masih sama dengan menampilkan macam-macam transportasi. Tetapi disini kita bisa lebih banyak mengenal dan belajar, zona ini bernama zona edukasi yang di desain lebih informatif dibandingkan dengan hall utama tadi. Beberapa angkutan disertai dengan penjelasan singkat, serta ada semacam game tebak-tebakan.



Di pelataran lantai 2 ini ada sebuah menara pandang yang bisa kita naiki, wujudnya seperti gambar yag kita lampirka dibawah. Disini kita bisa melihat pemandangan kota batu dengan sepoi angin yang cukup kencang. Jika anda tidak menghendaki naik ke menaranya anda tetap bisa menikmati pemandangan kota batu dari atas balkon saja.
Foto pemandangan batu dari balkon
menara pandang di lantai dua dengan ketinggian 850 dpl
Selepas dari sini kita akan diajak berkeliling dunia melewati zona sunda kelapa dan batavia, zona gangster town dan broadway street, zona eropa, zona istana buckingham, zona las vegas, zona hollywood, dan terakhir balik lagi ke pasar apung. Disini lumayan seru, saya suka sekali ide perancangnya yang sangat kreatif. saya yakin pasti membosankan sekali kalau kita hanya lihat kendaraan berjajar, nah disinilah mereka membuat museum ini jadi berbeda. Zona-zona tersebut benar-benar di desain seperti miniatur yang dilengkapi dengan angkutan dari negaranya. Disini hobby narsis kita benar-benar tersalurkan, semua sudut menarik untuk foto yang ditunjang dengan beberapa properti yang bisa anda mainkan. Misalnya ada motor yang bisa dinaiki, ada atribut yang bisa kita pakai, ada kedai untuk duduk, dll. Intinya benda-benda disini bukan hanya bisa kita lihat tapi juga bisa kita mainkan sehingga semakin membuat anda merasa benar-benar sedang berada di lokasi yang sebenarnya.

Gangster town

zona batavia

Zona istana buckingham
Sebenarnya masih banyak yang bisa kita lakukan di museum angkut, tapi sayangnya pas saya masuk zona gangster town sudah mulai gerimis jadi kita benar-benar dikejar waktu. Awan hitam juga sudah mulai terlihat meskipun disini masih aman, gerimis juga tidak menggangu aktivitas orang-orang disini. Sampai akhirnya masuk zona buckingham rintik hujan mulai membesar. kita mulai berjalan cepat tapi ternyata pas di pasar apung sudah hujan deras. Namun tak berapa lama akhirnya hujan reda dan kita pulang.  Oh ya, satu lagi yang seru pas di pintu keluar kita akan melewati lorong yang benar-benar mirip dengan gerbong kereta api. Interior, suara, bahkan getarannya pun dibuat sangat mirip aslinya. 

Perjalanan pulang dimulai sesuai rencana sekitar jam 2. Walaupun tadi hujan tapi sekarang sudah reda, meski awan semakin lama terus menghitam. Pulangnya kita harus lewat payung jadi sudah pasti akan lebih lama. Dari situ masih aman dan perjuangan dimulai di ngantang ketika hujan benar-benar lebat. Kendaraan mulai berjalan melambat, sisi jalan mulai penuh dengan genangan air bercampur tanah liat. Alhamdulillah aman sampai kasembon hujan reda tapi bodo amat tetap saya pakai mantel karena saya yakin pasti hujan lagi. ternyata benar sampai di Gurah hujan sangat lebat disertai gemuruh petir tanpa kilat. Yeah finally i'm home at 16.45 PM. See u in the next journey :D







Share:

0 comments:

Post a Comment