Sunday, 24 April 2016

Terimakasih telah menjadi bagian dari perjalananku





Cerita ini tentang orang-orang yang meluangkan waktu dan mau menjadi bagian dari perjalanan saya, hingga perjalan ini semakin bermakna. Waktu saya di Jogja singkat sekali, kadang saya dilema juga kalau mengabari pasti mereka menyempat-menyempatkan tapi kalau tidak dikabari kok memutus silaturahmi. Sayangnya pada akhirnya orang-orang yang saya repoti tetap sama. Saya sebenarnya berusaha merencanakan semuanya sendiri karena memang dari Jakarta saya juga berangkat sendiri. Ini juga antisipasi jika ternyata saya harus benar-benar jalan sendiri di Jogja.

Saya harus berterimakasih kepada Gilang, Nureka, Mas Agung dan Pak Dokter Dody. Walaupun pada akhirnya hanya ketemu Gilang karena yang lain berakhir wacana. Tapi gakpapa, setidaknya kalian sudah mau menyempatkan untuk mengagendakan, tapi memang kondisinya diluar dugaaan. toh niatpun sudah dicatat sebagai satu kebaikan kan? hehe.

Agung. Ini tetangga saya yang kuliah di Fakultas peternakan UGM. Ceritanya kita teman kecil karena dulu TK dan TPA selalu bareng. haha. Jadi saat itu saya line dia, sebelumnya saya pernah bilang kalau saya mau ke Jogja dan minta ketemu kalau ada waktu. Tapi ternyata minggu itu pas saya dateng, dia sudah mengagendakan pulang kampung. Ya kita belum berjodoh di Jogja. haha. Saya awalnya gak tau kalau dia kuliah di Jogja makanya sebelum-sebelumnya saya gak pernah kontak dia kalau pas lagi ke Jogja. Justru mama yang kasih tau kalau ternyata dia pindah ke Jogja. :D

Nureka. Ini teman saya SMA, satu kelas pas SMA dan teman les selama di GO. Ya kita cukup dekatlah, makanya saya selalu kontak dia kalau mau ke Jogja. Sayangnya memang sejauh ini kita belum berjodoh juga. Dulu dia tiba-tiba ada kelas pengganti sedangkan kemarin dia ketiduran. haha. Jadi sejak masih di kereta kita kontak terus by messanger. Sampai akhirnya terakhir kontak pas sore saya check in hotel. Saya mau santai dulu di penginapan dan dia bilang "Selamat istirahat Nona". Tapi sebelum mengucapkan itu, kami sudah sepakat untuk bertemu malam harinya. Tapi mulai habis magrib sampe jam 9 lebih saya nelpon di berkali-kali tidak ada jawaban. Whatsapp juga gak bisa, messanger juga gak bisa. Sampai akhirnya jam 10 dia membalas whatsapp saya bilang kalau dia ketiduran. haha. Ya mau bagaimana mana lagi, sudah terlalu malam untuk dia keluar. Jadi akhirnya kita terpaksa tidak jadi bertemu karena besoknya Nureka sudah ada agenda. Haha.

Gilang. Ini ketua kelas saya waktu kelas X dan XI. Jujur, saya hutang budi sama dia karena dia selalu menjadi orang yang paling bisa diandalkan. Sudah 2 kali saya hubungi dia dadakan dengan kondisi sedikit mendesak dan Alhamdulillah memang Tuhan menolong saya lewat dia. Seperti kemarin sebenarnya saya janjian duluan sama Nureka, baru sore saya chat Gilang kalau saya lagi di Jogja. Akhirnya malah malamnya saya ketemu Gilang aja karena Nureka ketiduran itu. Haha. Dulupun kasusnya sama, karena teman saya lainnya berhalangan akhirnya saya dadakan menghubungi Gilang dan benar-benar dia full nemenin saya. Mulai jemput dari stasiun jam 7 pagi yang mana posisi dia terima telpon saya kayak antara sadar dan tidak. haha.

Dody. Ini mahasiswa kedokteran hewan UGM. Dulu kita ketemu pas seleksi beasiswa di Surabaya dan sampai sekarang ya emang Dody ini aja yang masih sering kontak dengan saya. Lainnya paling cuma say hai di facebook aja. Gimana ya, sebenarnya Dody ini yang paling membuat saya dilema. Kalau yang lain itu kan orang Kediri, kalau gak ketemu di Jogja ya nanti di Kediri kita bisa ketemu. Sedangkan Dody bukan orang Kediri, kayak ya emang kemungkinan kita ketemu ya di Jogja aja. Makanya saya selalu berusaha untuk menghubungi dia kalau emang saya lagi di Jogja. Satu sisi saya pengen ketemu dia, disisi lain saya menyadari kesibukannya yang luar biasa. Ya secara Mahasiswa FKH dengan segala macam laporan dan praktikumnya, AsDos, dan dia juga cukup aktif di organisasi mahasiswa. Saya tahu ketika dia bilang "iya" ke saya, pasti itu sudah menyusun jadwal yang luar biasa. haha. Ya sedih aja pada akhirnya itu hanya wacana, sudah 2 kali gagal ketemu. Tapi gak apa-apa, namanya juga diluar rencana, bukan kemauan dia. Sedih aja, kayak aku berusaha terus hubungin dia karena dia responnya lambat luar biasa. Sampai detik terakhir di Jogja kebetulan pas makan di Jalan kaliurang, yang notabene itu deket banget sama UGM. Saya line dia how sad i'm and i hope miracle happened. :( Tapi ya sudahlah gpp, he's still my best friend.





 


Share:

0 comments:

Post a Comment