Sunday, 17 April 2016

Bagaimana pendapatmu tentang sosial media?


Belakangan sosial media menjadi sangat menarik bagi saya. Bukan karena saya pengguna baru, tapi ada hal yang menarik diamati, tentang bagaimana orang menggunakan sosial medianya. Saya tidak tahu bagaimana menulisnya supaya sistematis dan mengalir, tapi semoga teman-teman tetap bisa memahami apa yang saya tuliskan.

Well, pertama saya ingin mengajak teman-teman instropeksi diri, sudah bijakkah kita menggunakan sosial media? Saya tidak menyangkal karena saya juga merasakan bagaimana sosial media membantu saya terhubung dengan banyak orang. Tapi kita juga gak bisa menutup mata dari kejadian-kejadian karena kecerobohan orang menggunakan sosial media. Misalnya, kasus Sonya Depari yang dibully habis-habisan di pemberitaan dan sosial media; Kasus anak muda yang menghina Jokowi di soal media beberapa waktu lalu hingga di penjara; kasus Haters  Chika Jessika yang sampai dikejar habis-habisan oleh Dedy Corbuzer; atau mungkin teman-teman sering lihat berita Selebriti, bagaimana hanya dari Sosial media bisa menjadi headline pemberitaan. Misalnya video Marshanda, Status Aurel Hermansyah, dll. 

Saya sepakat sosial media itu sangat berguna, tidak hanya untuk konteks relasi tapi juga materi. Sekarang pemasaran tidak melulu harus beli kolom di koran, beli slot iklan di TV yang harganya berjuta-juta, atau menyebar selebaran yang hanya berakhir di tong sampah. Jangankan barang, bahkan artis dan politisi sekalipun bisa dipasarkan dengan sosial media. Contohnya, masih ingat dengan briptu Norman? Shinta Jojo? atau mungkin politisi Haji Lulung yang mendadak terkenal karena Meme di sosial media, ya meskipun ini konteksnya merugikan tapi kan jadi dikenal orang. 

Sosial media tidak sepenuhnya buruk tapi juga tidak sepenuhnya baik, lalu siapa yang mengontrolnya? Ya kita sendiri sebagai pengguna. Memang karakter sosial media sebebas itu. Tidak peduli apa jabatan anda dan kapasitas anda, silakan menulis status dan komentar tentang apapun yang anda katakan. Facebook, twitter atau apapun sejauh ini kan tidak bisa mencegah anda. Kecuali, kalau status anda tidak etis atau menyinggung pihak lain dan dilaporkan ke sistemnya. Tentu beda dong  dengan kalau anda ingin media konvensional TV atau koran. Tapi karena kebebasan ini yang membuat mereka terbuai dan lalai dengan sosial media. Pasti tapi perlahan, sosial media bisa menjadi bumerang bagi mereka yang lalai. 

(Bersambung, part 2

Share:

0 comments:

Post a Comment