Tuesday 31 March 2015

Ketika jarak terasa begitu menyiksa :(

Teruntuk kakakku tersayang yang segera menyandang status suami.

Aku senang sekali mendengar kabar bahagiamu. Bagaimanapun perjuangan kalian sangat mengesankan, sekian tahun kalian menjaga hubungan itu tentu bukan hal mudah. Pasang surut dalam satu hubungan itu pasti ada, begitupun denganmu kan? Tapi nyatanya cinta kalian tetep berada pada tahta tertinggi mengalahkan ego masing-masing. Kini kalian akan benar-benar saling memiliki seutuhnya, semoga selalu abadi sampai akhir hayat nanti.

Ingin rasanya ku peluk dirimu erat-erat sebelum akhirnya kamu resmi menjadi milik wanita pilihanmu. Tapi sepertinya harapan hanya sekedar harapan, menyisakan sebuah kesedihan yang sangat mendalam di tengah semua kebahagiaan ini. Maafkan aku yang tidak bisa menyaksikanmu mengucapkan janji suci di depan penghulu, maafkan aku yang tidak bisa hadir merayakan pesta pernikahanmu, maafkan aku atas kealpaanku di foto keluarga nanti, maafkan aku atas semua ini. Percayalah, aku masih berharap keajaiban itu datang dan aku bisa melewati mimpi buruk ini. Baru kali ini aku benar-benar merasakan jarak terasa begitu sangat menyiksa. Biasanya 1000km tidak pernah ku permasalahkan, tapi sekarang menjadi sangat menyedihkan ketika aku melewatkan momen yang sangat bahagia. Sekali lagi maafkan aku.

Aku stuck dan air mata ini menetes. Tidak ada yang bisa ku lakukan lagi, tapi percayalah aku akan terus berusaha sampai kenyataan membuktikan bahwa ragaku benar-benar tidak pulang saat itu. Banyak jalan menuju roma kan? dan aku hanya perlu menemukan 1 jalan saja, pasti bisa. Meskipun ditengah segala keterbatasan, tapi aku pikir masih bisa diperjuangan. Sebenarnya alasanku cukup bisa membenarkan kealpaanku, tapi bagaimanapun juga perasaan bersalah dan sedih itu terus saja mengusikku. Aku benar-benar tak sampai hati mengatakan, "maaf aku gak bisa pulang". Semakin mendekati tanggal itu, pikiranku semakin gak tenang karena aku takut itu benar-benar harus aku katakan. Tapi jika pada akhirnya hanya doa yang bisa mewakiliku, aku harap ini tidak akan mengurangi rasa bahagiamu di hari itu. Percayalah, aku menyayangimu, selalu.


with love,
Ima
Share:

0 comments:

Post a Comment