Salah satu
trending topic remaja usia 20an keatas adalah masalah jodoh. Ya ini penting, tapi memang ada orang yang sudah serius berikhtiar sejak dini namun ada pula yang menempatkan hal lain sebagai prioritasnya saat ini. Bagi saya pribadi tidak ada yang salah antara menikah dini atau menikah nanti, yang terpenting adalah kesiapan Lillahi ta'ala. Apa yang saya tulis adalah dari apa yang saya baca, dengar dan lihat. Jadi semoga ini tidak menjadi curahan hari semata, tapi bisa memberi
insight untuk teman-teman yang mungkin sedang ragu.
Sampai sejauh ini saya belum berencana untuk menikah muda, bahkan ketika adik saya yang umurnya satu tahun dibawah saya sudah menikah ya saya tetap dengan apa yang saya yakini. Bukan bermaksud mendikte Tuhan, karena sepenuhnya saya yakin keputusan terbaik ada di tangan Tuhan. Sampai suatu ketika ada seorang laki-laki menarik hati yang cukup menyakinkan, sehingga membuat saya sempat akan berubah pikiran. Kami tidak mempunyai ikatan, karena bagi kami ikatan itu adalah pernikahan. Saya merasa waktu terlalu berharga untuk sebuah hubungan tanpa tujuan, terlebih lagi bagi dia. Jadi misal ada kata "ya" bagi saya berarti itu "ya" untuk menikah. Tidak ada istilah trial , pilihannya adalah ya atau tidak sama sekali. Disinilah saya menghabiskan banyak malam untuk berdiam, sekedar berkontemplasi dengan hati nurani. Singkat cerita saya dilema dengan hati dan pikiran saya yang tidak sejalan.
Ini adalah bagian paling menguras energi dan pikiran. Proses yang cukup panjang dan melelahkan hingga akhirnya sekarang hati dan pikiran saya seirama mengatakan, kita belum berjodoh. Jujur saya lebih banyak ngeyelnya ketika keluarga saya berpendapat, karena kadang itu terlalu subjektif mengikuti common sense (kepercayaan umum). Misal common sense yang ada di masyarakat kita, ibu tiri jahat. Ya hal-hal semacam itu yang sulit saya terima. Tapi saya menemukan motivasi dari Om Mario Teguh dan beberapa orang lain, kata-kata motivasi ini yang kemudian saya renungkan dalam lubuk hati. Izinkan saya merangkum itu semua.
Tanda seseorang bukan jodoh kita
Dari apa yang saya dapat bahwa sebenarnya tanda-tanda itu banyak sekali, hanya saja kita kadang terlalu abai.
1. Keluarga kurang mendukung
Kalau ada kakak yang kurang setuju atau tante yang ngomel-ngomel, ya mungkin itu bisa jadi pertanda.
2. Segalanya terasa susah dan banyak halangan
Niat yang baik, InsyaAllah Tuhan akan selalu memudahkan. Tapi jika tiba-tiba banyak halangan, ada saja masalah yang muncul. Jangan-jangan itu pertanda jika kita harus kembali mempertimbangkan.
3. Hati penuh keraguan
Jika jodoh itu biasanya segala terasa lebih mudah terlebih lagi jika sepenuhnya diniatkan ibadah, jikapun ada masalah selalu ada jalan. Kalau dari awal sudah banyak keraguan, lebih baik tidak diteruskan. Biasanya diawal itu cintanya masih menggebu-gebu yang menandakan besarnya cinta, tetapi jika diawal saja cinta itu tidak lebih besar dari keraguan kita, maka lebih baik hentikan.
4. Bersamanya tidak membuat anda lebih baik
Jika karenanya anda menjadi jauh dengan keluarga, jauh dengan Tuhan atau mungkin melalaikan kewajiaban, mungkin itu juga pertanda. Sebab cinta itu menghebatkan, saling melengkapi kekurangan.
5. Banyak keburukan yang anda maklumkan
Memang tidak ada manusia yang sempurna, tapi keburukan itu kan karakter, tidak mudah untuk merubahnya. Jika hubungan anda diawali dengan sebuah kebohongan, lalu apalagi yang ada nantikan selain hanya menyaksikan kebohongan yang ditutup dengan kebohongan. Wallahu a'lam
Jangan berlama-lama dalam keraguan, jodoh itu soal kecocokan, jadi sekiranya kurang cocok ya lepaskan. Tanamkan pada diri kita bahwa masing-masing dari kita adalah jiwa kesayangan Tuhan yang layak bagi sebaik-baiknya pasangan. Perjuangkan apa yang perlu kita perjuangan, jangan memperjuangkan hal yang hanya menjadi kesia-siaan. Tuhanpun juga sudah berjanji untuk memberikan lelaki yang baik bagi wanita yang baik, dan sebaliknya. Jangan putus harapan, dipertemukan nanti atau sekarang Tuhan sudah menyiapkan sebaik-baiknya jodoh pilihan. Aamiin.
“ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (Qs. An Nur:26)