Friday 1 August 2014

Kehilangan motivasi menjadi sie sibuk

"Saya sengaja menjauh supaya bisa mengamati secara menyeluruh".
Kehidupan memang penuh teka -teki , kita hanya bisa berusaha dan berdoa mengikuti garis yang sudah ditetapkan Tuhan. Kehidupan bersifat sangat dinamis, itulah sebabnya habis tersenyum nangis , habis suka ada duka , dst itu biasa. Memang begitulah hidup, kadang kita merasakan yang tidak enak tapi kadang juga enak. Tapi yang jelas apapun harus kita syukuri.
Saya sangat kompak dengan teman-teman saya , dimana kami rutin mengadakan acara. Saya senang sekali ketika teman-teman bisa ketemu dalam satu ruangan berbagi kebahagiaan, itulah sebabnya kenapa saya selalu mau merepotkan diri untuk ngurus. Simpel sih , kerjaan saya cuma koordinasi , jarkom , ngurus konsumsi , dan membantu tuan rumah kalau dia perlu bantuan. Saya sangat menyadari jarak dan waktu telah memisahkan kita , space itupun  mulai sangat terasa yang menumpuk menjadi sebuah dinding pemisah antara kita. Dulu kita bisa mengadakan acara hanya minus beberapa orang saja. Tapi sekarang hampir separuh, saya telah kehilangan teman - teman saya tanpa tau ada apa sebenarnya. minimnya partisipasi teman - teman membuat saya cukup kehilangan motivasi untuk mengumpulkan mereka lagi , saya merasa tidak ada reward yang bisa saya peroleh. Saya akui , diantara peer group saya yang lain disini saya paling aktif. Tapi dengan keadaan seperti ini , kedepan saya memilih menjadi rakyat biasa saja. Untuk apa saya capek-capek menghubungi satu persatu jika yang datang itu-itu saja , untuk apa saya mikir konsumsi kalau yang diberi nyatanya tidak pernah peduli, untuk apa saya maksa orang mau ditempatin rumahnya kalau ternyata tidak jelas siapa yang bisa hadir. Selama ini mungkin kalian tidak tahu gimana keluh kesah yang sangat rapi saya tutupi , kalian juga tidak tahu pusingnya saya mikir keuangan , cari tempat , cari konsumsi dan juga jarkom yang paling menyakitkan ketika yang bales hanyan satu dua orang. Segitunya saya tapi gpp itu memang gak penting bagi kalian.
Saya mungkin terlalu panjang curhat masalah ini, beberapa kali saya sempat mengeluh pada temen2 deket saya soal masalah ini. Tapi itun tidak sedetail ini. Saya sengaja hanya menulis disini , karena kalopun saya bawa ini ke forum mungkin bukan solusi yang kalian berikan tapi mungkin bully karena selama ini kalian tidak bisa peduli dengan masalah pribadi semacam ini. Semoga kalian bisa lebih peduli dan tau cara mengapresiasi setidaknya dengan ucapan terimakasih. Sesimpel itu saya yakin akan memperbaiki keadaan kita yang mulai terpecah.

Share:

0 comments:

Post a Comment